London (ANTARA News) - Mikhail Kalashnikov, bapak senjata serbu terkenal AK47, menyerukan pengekangan perdagangan senjata internasional, lapor The Times Senin. "Saya tidak kawatir jika senjata saya dipakai untuk pembebasan nasional atau pertahanan. Tetapi jika saya melihat bagaimana orang yang hidup damai dibunuh dan dilukai dengan senjata ini, saya menjadi sangat khawatir dan sedih," kata mantan jenderal Soviet berusia 86 tahun itu beberapa hari menjelang konferensi PBB menyangkut perdagangan senjata ringan di New York. "Saya menenangkan diri dengan mengatakan kepada diri sendiri bahwa saya memaksudkan senjata ini 60 tahun lalu untuk melindungi kepentingan negara kami," ucapnya seperti dikutip AFP. PBB akan memperdebatkan Perjanjian Perdagangan Senjata Internasional pada konperensinya 26 Juni - 7 Juli. Perjanjian itu, yang mendapat dukungan sekitar 50 negara, akan melarang transfer senjata ringan untuk pemerintahan atau kelompok bersenjata yang bertanggungjawab atas pelanggaran berat hak asasi manusia. "Ini merupakan keharusan untuk membuat keputusan tentang pemberlakuan sanksi keras terhadap mereka yang melanggar persyaratan atas perjanjian internasional seperti itu," kata Kalashnikov. Avtomat Kalashnikova 47, yang mengusung nama pembuatnya dan tahun digunakannya senjata itu dalam angkatan darat Soviet, dapat membunuh dari jarak 1.500 meter. Kalashnikov, yang masih menjadi kepala desainer di Izhmash perusahaan pembuat AK47 di Izhevsk di pegunungan Ural, memuji kepopuleran senjata tersebut karena kesederhanaan dan keandalannya, terutama dibandingkan dengan sejenisnya dari Barat.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006