... sangat yakin, banyak warga Jerman berminat ke Danau Toba... Dano Toba na uli... "
Berlin (ANTARA News) - Pelaku pariwisata dan pegiat pelestarian Danau Toba, Annette Horschmann, mempromosikan Danau Toba dan keindahan alamnya di Pameran Pariwisata Internasional Berlin (ITB Berlin) 2013. Dia mempertontonkan video klip dan foto-foto Danau Toba.

Dano Toba na uli (Danau Toba yang cantik), ungkapan dalam bahasa Batak kerap terdengar dalam lagu-lagu populer berbahasa Batak.

"Tanpa harus mengeluh karena tidak ada dukungan dari pihak lain, saya hadir di ITB Berlin untuk menarik perhatian warga Jerman ke Danau Toba. Saya sangat yakin, banyak warga Jerman berminat ke Danau Toba," katanya, Jumat, di Berlin.

Ia mengaku baru bisa tampil di salah satu gerai Indonesia mulai 9 Maret, karena ada sebagian peserta ITB Berlin yang sudah pulang sejak 9 Maret 2013.

"Ada sahabat yang memberi saya peluang untuk mempresentasikan sejumlah foto dan video klip mengenai Danau Toba yang saya miliki," katanya. Di paviliun Indonesia itu, katanya, ia akan menampilkan foto dan video klip dalam layar TV secara interaktif.

Di sisi lain, ia mengatakan merasa kecewa karena tidak menemukan poster, selebaran atau spanduk mengenai pariwisata Danau Toba di ITB Berlin, padahal Danau Toba dalah satu destinasi penting yang dipromosikan di Jerman, selain Bali dan puluhan destinasi lain.

Selama ini pemerintah selalu menjagokan Bali sebagai destinasi utama Indonesia; sehingga wajar dunia mengira bahwa Indonesia cuma terdiri dari Bali belaka. Bali sendiri juga tengah menghadapi tantangan dukungan daya alam dan lingkungan untuk menampung jutaan orang penduduk dan pengunjung mereka saban tahun. 

"Gambar-gambar mengenai Borobudur, batik, keris, Bali, dan lain-lain, banyak ditampilkan di berbagai ruangan besar di ITB Berlin, dan juga di area publik di Berlin, tetapi mengenai Danau Toba, pamflet atau buku petunjuk kecil saja tidak ada," katanya.

Dalam keseharian, cukup banyak sebetulnya orang Batak yang menikah dengan warga Jerman dan menetap di sana. Ikatan emosional dengan tanah nenek moyang inilah yang cukup kuat mendorong mereka datang ke Indonesia. 

Namun ia tetap berpikir positif dan memanfaatkan peluang, dan ia akan memanfaatkan dua hari terakhir pelaksanaan ITB Berlin, yakni 9-10 Maret 2013 untuk tampil dan memikat para pelaku bisnis dan masyarakat yang mendatangi paviliun Indonesia.

"Mudah-mudahan bermanfaat. Upaya ini bukan untuk saya, tetapi untuk bisnis pariwisata Danau Toba," katanya.

Annette Horschmann adalah gadis Jerman yang menikah dengan pemuda Batak, Anthony Silalahi, dan saat ini mereka tinggal di Tuk Tuk, Pulau Samosir, Danau Toba. Ia telah "diangkat" menjadi orang Batak, menjadi boru (anak perempuan dari marga) Siallagan. Ia memiliki tiga anak, yang tertua sekolah SMA di Medan. Mereka menjalankan bisnis penginapan dan restoran, Tabo Cottage.

(B012)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013