Lonjakan harga bibit bawang ini akibat persediaan bibit terbatas
Bantul (ANTARA News) - Harga bibit bawang merah tingkat petani di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, melonjak hingga menembus Rp30.000 per kilogram dari harga normal Rp12.000/kg.

"Lonjakan harga bibit bawang ini akibat persediaan bibit terbatas, sementara kebutuhan petani tinggi karena saat ini mulai memasuki masa tanam," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul, Edy Suhariyanta, di Bantul, Jumat.

Menurut dia, tingginya harga bibit itu juga sebagai imbas dari lonjakan harga bawang merah di pasar tradisional yang mencapai Rp50.000/kg akibat musim paceklik bawang merah dan pasokan pun menipis.

"Itu merupakan hak petani yang punya bibit bawang merah karena bibit yang berada di tangan petani adalah simpanan dari sebagian hasil panen sebelumnya yang sengaja dijadikan bibit untuk musim tanam berikutnya," katanya.

Situasi seperti sekarang ini, kata dia, dimanfaatkan petani bawang yang punya bibit bawang berlebih untuk dijual ke petani lain dengan harga relatif mahal. Bahkan, kalau persediaan terbatas petani tidak menjual namun untuk kebutuhan sendiri.

Di Bantul saat ini mulai memasuki tanam bawang merah sehingga kebutuhan bibit lebih banyak dibanding sebelumnya, katanya.

Menanggapi tingginya harga bawang merah di pasaran saat ini karena musim paceklik bawang, termasuk di sentra bawang merah di Kecamatan Sanden Bantul yang sebagian besar lahannya tidak ditanami bawang merah, dia mengatakan bahwa di Indonesia yang setiap saat panen bawang merah adalah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Namun, lanjut dia, hasil panennya tetap tidak mampu menyuplai komoditas itu untuk semua kebutuhan wilayah Jawa. "Untuk menutup suplai Jawa masih kurang, apalagi sampai keluar Jawa sehingga yang terjadi harga mahal, bahkan harga bawang merah saat tidak wajar karena sebelumnya tidak pernah setinggi ini," katanya.

Ia berharap pemerintah pusat melakukan analisis agar tidak terjadi kekurangan suplai ke daerah karena kondisi ini bisa kembali normal dalam dua bulan ke depan menyusul mulai masa panen bawang merah.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013