Modus yang dilakukan dengan mengirim barang paket yang dimasukkan dalam kompresor. Satu kompresor berisi 100 ribu ekstasi. Jadi empat unit kompresor total berisi 400 ribu ekstasi,"
Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri berhasil mengungkap jaringan narkoba jenis ekstasi jalur Belanda-Jakarta.

"Modus yang dilakukan dengan mengirim barang paket yang dimasukkan dalam kompresor. Satu kompresor berisi 100 ribu ekstasi. Jadi empat unit kompresor total berisi 400 ribu ekstasi," kata Kabareskrim Komjen Pol Sutarman di Jakarta, Jumat.

Dari pengungkapan tersebut diamankan dua warga negara asing yaitu Laosan warga negara Hong Kong dan Bahari Piong alias Boncel warga negara Belanda.

"Boncel adalah mantan WNI yang menjadi pemasok jaringan tersebut. Kepolisian memperoleh informasi mengenai rencana transaksi dan penyeludupan narkoba oleh kelompok tersebut sekitar Februari 2013," kata Sutarman.

Informasi tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan membentuk tim gabungan untuk melaksanakan operasi dengan sandi "operation windmill" 2013 atau operasi kincir, katanya.

"Dalam operasi tersebut pihaknya berhasil menangkap sembilan tersangka yaitu ACH, BUD, JEF alias ROB, ABD GAN alias UD, Fredy, KUS, SAN alias AS, EM, dan IF," kata Sutarman.

Dari kesembilan orang tersebut, empat orang yakni Fredy, ACH, JEF alias ROB, ABD GAN alias UD mempunyai peran yang penting.

"ACH adalah orang yang disuruh FR mengambil ekstasi di bandara. JEF alias ROB dan ABD GAN yang akan terima ekstasi di Jalan Raden Saleh, sedangkan Fredy, napi Lapas Cipinang. Selanjutnya tersangka yang lain berperan sebagai supir dan kenek," kata Sutarman.

Penggungkapan penyeludupan narkoba dari Belanda tersebut dilakukan pada 11 Maret 2013 di Jalan Kembang Sepatu, Senen dan Rumah Makan Sederhana, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat oleh tim gabungan Polri.

Rencananya ekstasi tersebut akan dikirim ke Medan, Bali, dan Surabaya. Kelompok tersebut merupakan pemasok utama ekstasi ke tempat-tempat hiburan di Jakarta, katanya.

(S035/N002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013