Bogor (ANTARA News) - Proyek pengawetan bunga bangkai (Amorphophalus titanium Becc) di Bogor, Jawa Barat menghabiskan dana sebesar Rp1 miliar.

Bunga yang sudah diawetkan itu nantinya akan dikirim Korea Selatan untuk dipajang dalam Pameran Holtikultura Internasional.

"Biaya ini dialokasikan sejak persiapan bakal bunga bangkai, pengawetan di Bogor, pengiriman material, display hingga pengembalian dalam rangka pameran," kata Ketua Panitia Pameran Holtikultura Internasional asal Korea Christopher Lim di Kebun Raya Bogor, Sabtu.

Christopher menyebutkan tim ahli khusus untuk menangani projek Titanum tersebut  berasal dari Korea dan Jepang.

"Pengawetan ini menggunakan bahan silica gel yang hanya ada di Korea. Bahan ini mampu mengawetkan tanaman dalam waktu cukup lama bisa mencapai 5 tahun, dan bentuknya 100 persen menyerupai aslinya," katanya.

Dalam proses pengawetan tersebut, lanjut dia, tumbuhan akan dibagi menjadi tiga potongan, masing-masing diawetkan di wadah terpisah yang menggunakan tempat cukup besar. Lalu setelah melalui proses pengawetan cukup lama, saat pameran nanti, potongan bunga akan dirakit hingga menyerupai bentuk awalnya tumbuh dan mekar.

Bunga bangkai yang akan dipamerkan di Korea Selatan ini berukuran tinggi 222 cm dan lebar kelopak 75 cm lebih.

Penampilan Amorphophalus titanum Becc di Korea merupakan kerjasama penelitian dan promosi flora Indonesia yang telah ditandatangani akhir 2012 lalu.

"Dalam kerjasama ini, setiap tahunnya PKT Kebun Raya Bogor-LIPI akan menampilkan kekayaan flora Indonesia di ajang pameran internasional ini," kata Kepala Sub Bagian Jasa dan Informasi PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, Sofi Mursidawati.

Adapun biaya kegiatan pameran tersebut, lanjut Sofi, seluruhnya disediakan oleh pihak Korea Selatan dan hal tersebut merupakan kesempatan bagi para peneliti Indonesia untuk dapat berkiprah di ajang internasional.

"Ini juga kesempatan untuk kita mengetahui teknologi pengawetan bunga raksasa seperti Amorphophalus Titanum Becc," kata Sofie.

(NO01)

Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013