Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo berharap 15 anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tetap solid meski sempat terjadi ketidaksepahaman saat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/3).

Pada KLB yang diikuti voters berdasarkan KLB PSSI Solo, sedikitnya ada enam anggota Exco yang walk out saat sidang berlangsung yaitu Farid Rahman, Sihar Sitorus, Bob Hippy, Tuty Dau, Mawardi Nurdin dan Widodo Santoso. Dampaknya mereka mendapatkan skorsing hingga kongres berikutnya.

"Mereka lebih baik bersatu. Jangan seperti dulu lagi," kata Menpora Roy Suryo usai menerima pebalap muda Indonesia Ali Adriansyah di Kantor Kemenpora Jakarta, Senin.

Menurut dia, dengan adanya rekonsiliasi yang tercipta melalui KLB PSSI diharapkan semua insan sepak bola Indonesia terutama anggota Exco tetap mempunyai visi dan misi sama dalam mengembangkan sepak bola Indonesia.

Sebelum rekonsiliasi terjadi, sempat ada pemberian sanksi pada empat anggota Exco yaitu La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan dan Tony Aprilani. Hanya saja status keempat Exco ini dipulihkan dalam KLB Borobudur.

"Sebenarnya ini urusan internal PSSI. Tapi kami (pemerintah) harus tetap mengawal hal ini. Jangan sampai terus terjadi perbedaan persepsi," kata politisi dari Partai Demokrat itu.

Dalam upaya menyatukan 15 anggota Exco ini, mantan anggota Komisi X DPR RI akan melakukan komunikasi dengan enam anggota Exco yang diskorsing serta melakukan komunikasi dengan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.

"Kami akan melakukan mediasi dengan enam anggota Exco ini. Caranya tentu berbeda-beda. Bisa saja dengan pertemuan secara informal," kata pria yang juga ahli telematika ini.

Berdasarkan KLB PSSI di Hotel Borobudur Jakarta terjadi revisi statuta diantaranya adalah penambahan anggota Exco PSSI. Dalam revisi tersebut ditegaskan jika jumlah Exco PSSI sebanyak 15 atau bertambah empat orang.

Empat orang yang diajukan untuk mengisi posisi anggota Exco baru berdasarkan usulan dari voters adalah Zulfadli, Djamal Aziz, Hardi Hasan dan La Siya.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013