Data Kementerian ESDM yang diperoleh di Jakarta, Selasa, menyebutkan, perkiraan konsumsi tersebut sudah memperhitungkan program penghematan yang dilakukan mampu menekan pemakaian BBM bersubsidi tahun 2013 hingga 1,26 juta kiloliter.
Disebutkan, konsumsi BBM bersubsidi tanpa penghematan akan mencapai 49,65 juta kiloliter atau defisit 3,64 juta kiloliter dibandingkan kuota APBN.
Perkiraan konsumsi 49,65 juta kiloliter terdiri dari premium 31,46 juta kiloliter, solar 16,99 juta kiloliter, dan minyak tanah 1,2 juta kiloliter.
Kuota tersebut dengan asumsi premium mengalami kenaikan 11,01 persen dibandingkan realisasi 2012 sebesar 28,34 juta kiloliter.
Lalu, solar diproyeksikan naik 8,04 persen dari realisasi 2012 sebanyak 15,73 juta kiloliter, dan minyak tanah tetap 1,2 juta kiloliter.
Secara total, perkiraan konsumsi BBM subsidi tahun 2013 sebesar 49,65 juta kiloliter lebih tinggi 9,68 persen dibandingkan realisasi 2012 45,27 juta kiloliter.
Perkiraan persentase kenaikan konsumsi premium dan solar dengan memakai asumsi realisasi 2012 dibandingkan 2011.
Data tersebut juga menyebutkan, perkiraan penghematan BBM subsidi 1,26 juta kiloliter berasal dari kendaraan dinas sebesar 239.259 kiloliter, kehutanan 95.759 kiloliter, dan transportasi laut 921.001 kiloliter.
Rincian penghematan kendaraan dinas itu adalah Sumatera 285.424 liter per hari untuk 70.314 unit kendaraan roda empat dan 127.333 roda dua, Kalimantan 224.847 liter per hari untuk 16.184 roda empat dan 241.102 roda dua, serta Sulawesi 145.233 liter per hari untuk 23.786 roda empat dan 107.380 roda dua.
Sementara, kendaraan kehutanan di seluruh Indonesia yang menjadi sasaran penghematan berjumlah 43.508 unit dan transportasi laut 344.823 unit.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013