Apalagi Indonesia adalah negara dengan wilayah geografis sangat besar dan penduduk nomor empat terbesar di dunia,"
Jakarta (ANTARA News) - Komisi I DPR RI mendukung program dan kinerja Perum LKBN (Lembaga Kantor Berita Nasional) Antara sebagai Pusat Informasi Negara yang terus mempublikasikan kegiatan-kegiatan kenegaraan kepada masyarakat.

Anggota Komisi I DPR RI Mardani Ali Sera di Jakarta, Selasa menyatakan bahwa dewan mengapresiasi program Perum LKBN Antara yang terus mempublikasi kegiatan-kegiatan kenegaraan tidak hanya di dalam negeri tapi juga ke duniainternasional.

Hal itu merupakan salah satu kesimpulan dari rapat dengar pendapat (RDP) antara Perum LKBN dan Dewan Pers dengan Komisi I DPR RI, di Gedung MPR/DPR/DPD RI.

RDP dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ramadhan Pohan dan didampingi Wakil Ketua Komisi I DPR RI Agus Gumiwang Kartasasmita.

Keberadaan dan peran Perum LKBN, menurut dia, akan menjadi corong negara Indonesia di dunia internasional.

"Apalagi Indonesia adalah negara dengan wilayah geografis sangat besar dan penduduk nomor empat terbesar di dunia," kata Mardani pada saat RDP.

Anggota Komisi I DPR RI, Lily Wahid, menambahkan, Perum LKBN ANTARA adalah satu-satunya media negara yang pemberitaan kegiatan negara secara positif.

Sementara itu, Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara, Akhmad Kusaeni menyatakan, Perum LKBN akan memposisikan diri sebagai pusat informasi negara dalam bentuk kantor berita resmi negara.

"Sebagai kantor berita negara, kebijakan Antara adalah memberitakan `stakeholder` dengan pemberitaan yang menumbuhkan optimisme bangsa dan negara," kata Akhmad Kusaeni.

Menurut Kusaeni, pemberitaan yang menumbuhkan optimisme bangsa dan negara adalah pemberitaan yang "good news is good news" bukan sebaliknya pemberitaan yang "bad news is bad news".

Sebagai pusat informasi negara, menurut dia, Perum LKBN ANTARA melalui pemberitaannya akan menceritakan apa yang tidak diceritakan oleh media lain, terutama swasta.

"Perum LKBN ANTARA memposisikan diri sebagai pusat informasi negara, karena saat ini negara tidak memiliki media, sementara aktor non-negara termasuk politisi menguasai media dan bahkan menjadi pemilik media," katanya.

Menurut Kusaeni, dengan posisi Perum LKBN sebagai pusat informasi negara maka LKBN ANTARA bisa menjadi acuan jika publik ingin mengetahui informasi atau verita versi negara, baik versi pemerintah
maupun versi parlemen.

Karena itu, menurut dia, Perum LKBN ANTARA meminta dukungan kepada semua pihak, termasuk Komisi I DPR RI, untuk penguatan pemberitaan negara.

"Selama ini mendapatkan PSO (public service obligation) untuk publikasikan kegiatan kenegaraan kepada masyarakat," katanya.

Kusaeni menjelaskan, melalui RDP dengan Komisi I DPR RI, Direksi Perum LKBN ANTARA akan menyampaikan laporan perkembangan kegiatan yang telah dicapai serta visi dan misi penguatan Perum LKBN Antara sebagai pusat informasi resmi negara.
(R024/I014)

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013