Pola asuh keluarga yang overprotektif bisa membuat anak depresi. Sementara depresi merupakan salah satu pencetus terjadinya bangkitan."
Jakarta (ANTARA News) - Kejang yang dialami anak terutama pada penyandang epilepsi, ternyata dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak kata Ketua Perhimpunan Penanggulangan Epilepsi di Indonesia (Perpei), dr. Fitri Octaviana, SpS, MP d.Ked. 

"Beberapa jenis epilepsi memang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, terutama bila itu menyerang otak bagian lobus frontal," kata Fitri pada jumpa pers dalam rangka menyambut World Purple Day 2013 di Jakarta, Rabu. 

Fitri mengungkapkan, bangkitan atau kejang yang terjadi hingga lebih dari empat kali dalam sebulan dapat mengganggu fungsi otak, terutama untuk fungsi memori sehingga bagian ini bisa mengalami kerusakan. Oleh sebab itu Fitri menegaskan pentingnya untuk meminimalisir bangkitan dengan cara mencegahnya. 

"Untuk penyandang epilepsi, cara mencegah bangkitan atau kejang adalah dengan rutin mengkonsumsi obat, dan tentu saja pola hidup sehat dan tidur cukup," kata dia. 

Dikatakan Fitriz, bangkitan epilepsi seringkali terjadi pada saat seseorang sedang mengantuk karena kurang tidur. Selain itu, kondisi kejiwaan anak juga harus dijaga, supaya suasana hati anak tetap baik. Melalui pola asuh yang tepat dan dengan tidak memberikan proteksi berlebihan, mental anak akan lebih baik. 

"Pola asuh keluarga yang overprotektif bisa membuat anak depresi. Sementara depresi merupakan salah satu pencetus terjadinya bangkitan," kata Fitri. (M048)

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013