Melalui kegiatan eksplorasi, kami berharap ditemukan cadangan dan bisa diproduksikan
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menetapkan sebanyak 14 pemenang lelang blok minyak dan gas bumi yang termasuk dalam penawaran langsung wilayah kerja tahap kedua 2012.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro mengatakan, komitmen pasti selama tiga tahun pertama masa eksplorasi ke-14 pemenang lelang adalah 84,3 juta dolar AS.

"Sementara, bonus tanda tangan yang diterima langsung pemerintah 15,5 juta dolar AS," katanya.

Komitmen pasti eksplorasi itu terdiri dari studi geologi dan geofisika 10,2 juta dolar AS, survai seismik 2D sepanjang 7.700 km 34,57 juta dolar, survei seismik 3D seluas 960 km2 14,92 juta, dan pemboran lima sumur eksplorasi 24,6 juta.

Para pemenang adalah Cooper Energy Limited di Blok Merangin III, PT Bintang Berlian Energy di Blok Air Sugihan, Konsorsium PT Sandico Bumindo Raya- PT Duta Adhikarya Negeri di Bima Sakti, dan Premier Oil West Tuna Limited di West Tuna.

Lalu, Conrad Petroleum PTE Ltd di Offshore North X-Ray, PT Berlian Energy di Sanggau, PT Berdikari Semesta di Menduwai, dan PT Mandira Mahesa Energi di Kahaya, Salamander Energy (JS) Ltd di West Bangkanai, dan PT Anugrah Teknologi Indonesia di North East Tanjung.

Serta, Salamander Energy (Indonesia) LTD di North East Bangkanai, Konsorsium Samudra Energy Limited-Caelus Asia, GP, Ltd di Offshore Mangkalihat, PT Perfect Circle Engineering di Central Mahakam, dan Konsorsium Mubadala Petroleum Holdings (SE Asia) Ltd-Inpex Corporation di Sebuku.

Menurut Edy, awalnya, terdapat 16 calon pemenang lelang, namun akhirnya ditetapkan hanya 14.

"Mereka (dua calon investor) mundur sendiri, karena menganggap secara teknis kurang ekonomis," katanya.

Kedua blok tersebut adalah Bangkanai dan lainnya berlokasi dekat Papua.

Ia juga mengatakan, setelah pengumuman pemenang, penandatanganan kontrak kerja sama direncanakan pada Mei 2013.

"Tanda tangan akan dilakukan bersamaan dengan penyelenggaraan Konvensi IPA," katanya.

Pemenang, lanjutnya, diminta segera melakukan komitmen pasti yang sudah disepakati.

"Melalui kegiatan eksplorasi, kami berharap ditemukan cadangan dan bisa diproduksikan," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah akan tegas terhadap kontraktor yang tidak menjalankan komitmen pastinya.

"Kami akan lihat masalahnya apakah karena infrastruktur, transportasi, lahan, atau kontraktornya. Kalau memang kesalahan di pihak kontraktornya, kami akan tegas tidak memperpanjang masa eksplorasinya," ujarnya.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013