Kami akan terus mendorong peningkatan kompetensi wanita pengusaha dengan revitalisasi potensi diri,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Nita Yudi mengatakan pihaknya akan terus berupaya mendorong kompetensi perempuan pengusaha menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) 2015.

"Kami akan terus mendorong peningkatan kompetensi wanita pengusaha dengan revitalisasi potensi diri," kata Nita saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Nita menegaskan bahwa MEA 2015 adalah forum tempat semua negara di ASEAN bisa berbisnis di negara mana pun di kawasan itu. Kondisi seperti itu mengharuskan Indonesia, terutama pengusahanya, harus bisa bangkit dari sikap malas dan meningkatkan kompetensi diri.

Dia juga menekankan pentingnya inovasi agar pengusaha Indonesia, utamanya wanita pengusaha, bisa bersaing di pasar global.

"Misalnya, ukiran Jepara, ke depan nanti harusnya tidak hanya ukiran Jepara saja, tetapi juga berbagai macam ukiran dari daerah lain. Jadi, pengusaha wanita harus meningkatkan potensi diri," katanya.

Nita menuturkan bahwa semua upaya itu dilakukan karena saat MEA diberlakukan pada tahun 2015, semua produk dan jasa dari Indonesia harus memenuhi persyaratan seperti sertifikasi kualitas.

"Jadi, nanti misalnya pengusaha kecantikan, kalau mau masuk pasar ASEAN harus punya sertifikat seperti itu. Ada badan khusus yang nanti mengurus, kami hanya mendorong," katanya.

Beberapa bentuk dukungan yang diberikan asosiasi yang beranggotakan sekitar 30.000 perempuan pengusaha, di antaranya adalah pelatihan, permodalan, dan bantuan pemasaran.

Nita juga mengatakan, selain memberikan bantuan dukungan berupa pelatihan, pihaknya juga terus menjalin kemitraan dengan pihak swasta atau pemerintah daerah guna memfasilitasi bantuan yang diberikan pemerintah.

"Dari 55 juta pelaku UMKM, pengusaha mikro kecilnya itu sekitar 50 juta. Sekitar 60 persennya terdiri atas perempuan. Artinya, pergerakan pengusaha perempuan sangat potensial di negeri ini," katanya.
(A062/D007)

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013