Jakarta (ANTARA News) - Anak yang tidak menyukai sayur atau buah, biasanya karena tidak diperkenalkan pada aneka jenis rasa makanan pada awalnnya, menurut dokter spesialis dari Divisi Tumbuh Kembang Anak RS Dr.Soetomo, Dr. Ahmad Suryawan, SpA (K).

"Konsep rasa pada indera pengecap anak harus dibentuk pada periode kritis, yaitu sebelum usia enam tahun," ujar Suryawan pada jumpa pers program Happy Tummy Council, di Jakarta, Senin.

Menurut Suryawan, semua rasa harus dikenalkan kepada anak pada masa periode kritis, sehingga anak tahu dan bisa menyukai semua rasa, termasuk rasa sayur dan buah.

Rasa yang dimaksud oleh Suryawan adalah rasa alami dari berbagai jenis bahan panganan, seperti rasa masam atau manis dari buah, rasa pahit, serta pedas.

Lebih lanjut Suyawan menekankan bahwa perilaku anak yang lebih menyukai panganan cepat saji tidak lepas dari pengaruh pola makan orang tua terutama pola makan ibu.

"Perilaku ibu dalam memakan sesuatu mempengaruhi anak dalam memilih makanan. Kalau ibu suka makan fastfood maka anak juga akan suka," jelas Suryawan.

Bahkan sejak semasa hamil dan menyusui, pola makan ibu secara otomatis akan mempengaruhi anak, karena anak masih mengasup nutrisi yang sama dengan ibu.

"Pada periode kritis, otak anak sedang terbentuk. Otak berkembang mencapai 95 persen saat usia 6 tahun. Sementara pada usia 2 tahun otak sudah berkembang hingga 80 persen," kata dia.

Pada masa kritis ini, indera pengecap anak juga akan merekam rasa, dan rasa makanan yang terbiasa dikonsumsi akan direkam dan anak pun akan terbiasa dengan pola makan tersebut.

(M048)

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013