Acara tersebut diinisiasi oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) atas dukungan dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.
Baca juga: Konferensi Internasional Agama hasilkan Deklarasi Jakarta
Pria yang akrab disapa Gus Yahya tersebut mengatakan, pihaknya ingin membangun jaringan antarpemimpin umat beragama, serta memproyeksikan hal tersebut ke dalam satu jaringan yang terkonsolidasi dengan kuat.
Dia menyebutkan, konsolidasi tersebut dilakukan dengan cara mencari basis kesamaan latar belakang di antara masyarakat se-Asia Tenggara.
Baca juga: MUI sebut agama adalah sumber utama perdamaian dan peradaban
Hal tersebut, kata dia, dibuktikan dengan adanya peradaban Kerajaan Sriwijaya yang bertahan selama tujuh abad di berbagai daerah di Asia Tenggara, bahkan India.
Baca juga: Usul perdamaian tahunan pemimpin umat Buddha tekankan martabat manusia dan perlucutan senjata nuklir
Menurutnya, strategi tersebut sesuai dengan tema dan judul acara, karena melibatkan para tokoh agama, serta berbasis nilai kultural yang diwarisi secara bersama-sama.
Baca juga: Pemimpin wihara ajak umat Buddha jaga persatuan pada perayaan Waisak
Acara ini merupakan bagian dari keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023 ini. Rencananya, acara ini juga turut dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.
Baca juga: Umat Konghucu berharap terpilih pemimpin yang adil
Baca juga: Zulkifli: Umat Islam berpotensi besar jadi pemimpin
Baca juga: Wapres ajak tokoh agama terus berperan wujudkan perdamaian dunia
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023