Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jumat, berlangsung sedikit mix karena investor masih menanti kebijakan pemerintah mengenai pengendalian konsumsi BBM bersubsidi.

Indeks harga saham gabungan BEI ditutup hanya naik tipis 3,46 poin atau 0,07 persen ke posisi 4.926,07, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 0,53 poin (0,06 persen) ke level 830,66.

"Indeks BEI pada akhir pekan cenderung stabil, pelaku pasar mengambil posisi `wait and see` dan menahan transaksinya menyusul pertanyaan pelaku pasar terhadap harga BBM naik atau tetap," ujar analis Milenium Danatama Sekuritas, Abidin.

Menurut dia, jika harga BBM naik maka cukup berpengaruh terhadap kinerja emiten tahun ini karena akan membuat beban meningkat dan mempengaruhi pendapatan perusahaan.

Selain itu, lanjut dia, melemahnya mayoritas bursa regional juga menjadi salah satu yang menahan penguatan harga saham di BEI.

"Sentimen negatif dari ketegangan Korut dan Korsel di semenanjung Korea masih memberi imbas terhadap bursa regional," kata dia.

Ia memperkirakan pada perdagangan awal pekan depan (Senin, 8/5) indeks BEI akan bergerak dalam kisaran terbatas pada 4.860-4.950 poin.

Perdagangan hari ini tercatat membukukan frekuensi 153.752 kali transaksi dengan volume 4,571 miliar lembar saham senilai Rp4,720 triliun. Hanya 135 saham yang harganya menguat, sementara yang melemah 145 saham, dan 112 saham stabil.

Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 610,59 poin (2,73 persen) ke level 21.726,90, indeks Nikkei-225 naik 199,10 poin (1,58 persen) ke level 12.833,64, Straits Times melemah 8,16 poin (0,25 persen) ke posisi 3.299,64.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013