Kami ingin melihat Aceh dari dekat, dan menikmati keindahan alamnya,"
Banda Aceh  (ANTARA News) - Sebanyak 62 unit kenderaan peserta internasional Indonesia Offroad Expedition (IOX) 2013 dilepas oleh Sekretaris daerah Provinsi Aceh Teuku Setia Budi di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Sabtu.

Ikut melepas Kapolda Aceh Irjen Pol Herman Effendi dan Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin.

Para peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan seorang dari Negeri Vietnam menggunakan berbagai kendaraan berbasis Sport Utility Vechicle (SUV) yang dimodifikasi untuk medan ekstrem.

"Kami ingin melihat Aceh dari dekat, dan menikmati keindahan alamnya," ujar Sony, peserta asal Bandung, Jawa Barat.

Dari sejumlah peserta, terlihat tokoh yang cukup terkenal, seperti Mantan Kapolri Jenderal Pol (Pur) Rusman Hadi yang kini menjabat Ketua Umum IOF Pusat, dan mantan Gubernur Sumatera Selatan Syahrial Oesman. Keduanya mengggunakan kendaraan offroad berbasis sama, yakni Landrover.

Ada juga Bupati Lahat, Sumatera Selatan, Aswari yang menggunakan Toyota Landcruiser Bundera dan para pengurus teras IOF Pusat dan daerah di Indonesia.

Para peserta dari berbagai daerah umumnya menggunakan basis kendaraan offroad Toyota Hardtop dan Daihatsu Taft. Lima peserta dari Aceh sendiri menggunakan basis Taft dan Landrover untuk kendaraan offroadnya, dengan paduan kaki kaki mulai Toyota Landcruiser, Taft hingga Landrover sendiri.

"Kita pakai kendaraan yang dulu kami gunakan di IOX 2012, yakni Taft Rugger dengan kaki kaki Toyota FJ60," ujar Ketua Pengprov IOF Aceh Musni "Alex" Haffas yang memimpin tim Aceh sebagai tuan rumah di event IOX 2013 Aceh-Sumut ini.

Umumnya peserta juga menggunakan alat recovery Winch depan belakang, khususnya Winch Warn 8274 atau PTO, yang khusus digunakan untuk recovery di medan ekstreem.

Usai dilepas para peserta melakukan konvoi keliling Kota Banda Aceh, dan kemudian menuju pelabuhan Ulhelhe untuk menaiki kapal ferry menuju Sabang (Pulau Weh).

Usai dari Sabang, hari Minggu (7/4) seluruh peserta akan memulai perjalanan paling melelahkan di wilayah pegunungan Aceh sejauh 1.000 Km dan direncanakan finish di Medan (Sumut) pada 20 April mendatang, atau sekitar 14 hari perjalanan.

Ketua Panitia Pusat IOX Toto Widyarto mengatakan IOX 2013 yang didukung PT Dunia Barusa dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh bertujuan membuktikan kepada masyarakat dunia bahwa kondisi Aceh telah aman dan kondusif.

"Peserta akan menjelajah kawasan hutan dan memasuki pedalaman Aceh, rute yang dilalui juga sangat ektrem," katanya.

Setelah dari Sabang, peserta kembali ke Banda Aceh dan melanjutkan perjalanan dengan rute Kuta Malaka - Jantho - Panca - Keumala di Kabupaten Aceh Besar.

Kemudian, Tiro - Meuredu - Ulee Glee di Kabupaten Pidie, Simpang KKA (Kabupaten Aceh Utara)- Kabupaten Bener Meriah - Gunung Salak (perbatasan Bener Meriah-Kabupaten Aceh Utara).

Dari Gunung Salak dilanjutkan ke Takengon - Bintang di Kabupaten Aceh Tengah, dilanjutkan ke Kabupaten Gayo Lues - Pining - Lokop - Pulau Tiga di Kabupaten Aceh Timur, dan finish di Langkat, Sumatera Utara.

"Peserta akan melintasi rute yang belum pernah di lintasi kenderaan, event ini juga akan menguji kemampuan termasuk fisik dan mental mereka," kata Ketua panitia lokal Kennedy Husen. (ANT)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013