Samarinda (ANTARA News) - Ratusan hektare sawah di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, terendam banjir yang melanda kawasan itu sejak pekan lalu.

"Kami perkirakan, sekitar 500 hektare area sawah warga yang terendam banjir," kata seorang warga Desa Muara Toyu, Arsyad, saat menyampaikan kondisi bencana banjir di Kecamatan Long Kali, Senin (8/4).

Wilayah yang dilanda banjir, kata Arsyad, antara lain Desa Bente Tualan, Mendik, Gunung Putar dan Rantau Belimbing.

Bahkan, Desa Bente Tualan yang sudah terendam banjir sejak Jumat (5/4) terisolasi akibat ketinggian air hingga leher orang dewasa.

Banjir di Desa Bente Tualan itu, menyebabkan aktivitas belajar mengajar di SDN 027 dihentikan sebab sekolah itu dan sebuah puskesmas pembantu sudah nyaris tenggelam.

"Banjir saat ini kian meluas hingga ke Desa Muara Toyu dan Desa Muara Pias. Kemungkinan, genangan air akan meluas hingga ke Desa Sebakung Taka," kata Arsyad.

Sementara, Wakil Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Paser, Japriansyah mengatakan, kondisi warga Desa Muara Toyu belum bisa terpantau akibat sulitnya medan untuk menjangkau wilayah itu.

"Sejauh ini kami (Tagana) masih terus berupaya memantau kondisi warga yang ada di desa Muara Toyu. Namun, kami sedikit mengalami kesulitan karena akses menuju Muara Toyu tergenang air yang cukup tinggi," kata Japriansyah.

Berdasarkan informasi terakhir dari anggota di lapangan, kata Japriansyah, warga desa yang terkena banjir sebagian sudah mengungsi ke posko penampungan yang ada di kecamatan Long Kali, karena khawatir air semakin tinggi.

Sebelumnya, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Paser Irma Jaya mengatakan, Desa Bente Tualan terisolir akibat akses jalan menuju daerah itu terendam banjir yang cukup dalam.

"Dalam keadaan normal Desa Bente Tualan dapat dicapai melalui Desa Gunung Putar atau melalui Desa Mendik, namun akibat banjir tidak ada akses masuk ke wilayah tersebut," kata Irma Jaya. (A053/A041)

Pewarta: Amirullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013