Jakarta (ANTARA News) - Pihak keluarga korban penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cebongan yang diwakilkan oleh Victor Manbait, meminta pemerintah dan pihak penegak hukum segera membentuk tim pencari fakta.

"Saya hanya ingin supaya kasus ini bisa terungkap secara proporsional dan adil bagi semua pihak, termasuk korban di Hugo`s Cafe, Heru Santoso," kata Victor pada jumpa pers di kantor Kontras Jakarta, Selasa.

Victor adalah kakak dari Johanis Juan Manbait, yang merupakan salah satu korban penembakan di LP Cebongan. Selain Victor, hadir pula Yani Rohi Riwu kerabat dari Gamaliel Y. Rohi Riwu, Johanes Kadja kerabat dari Hendrik B. Sahetapy Engez, dan Johanes Lado kerabat dari Adrianus Chandra Gajala.

Victor juga memohon kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kepala negara dan panglima tertinggi, supaya keadilan di Indonesia bisa ditegakkan sebagaimana semestinya.

Permohonan Victor berdasarkan kekecewaan dia mengenai penanganan kasus ini yang dia anggap masih berjalan lamban. Hal ini berdasarkan berbagai fakta yang belum terungkap.

Tim pencari fakta atau penyidik gabungan dikatakan Victor penting untuk dibentuk, untuk mengungkap fakta-fakta yang masih ditutupi seperti alasan pengeroyokan di Hugo`s Cafe yang merupakan alasan utama terjadinya kasus penyerangan di LP Cebongan.

"Mereka harus dapat membuka fakta-fakta lain dari kasus di Hugo`s Cafe, seperti berapa banyak saksi yang diperiksa, bagaimana keterlibatan para saksi, mengapa para korban bisa berada di sana, serta apa inti masalahnya," tegas Victor.

Ketua tim investigasi dari Mabes TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Unggul K Yudhoyono, pada Kamis (4/4) mengungkapkan bahwa ada sebelas oknum anggota Grup 2 Komando Pasukan Khusus Kandang Menjangan Kartosuro, yang terlibat pada penyerangan tersebut.

Tindakan penyerangan, menurut Unggul, dilakukan secara reaksi dan spontan sebagai konsekuensi meninggalnya Grup 2 Kopassus Serka Heru Santoso pada 19 Maret 2013, dan pembacokan mantan anggota Kopassus Sertu Sriyono oleh para preman Yogyakarta.

"Peristiwa penyerangan ke Lapas Cebongan, benar sebagai akibat pembunuhan dan pengeroyokkan oleh kelompok preman atas dua rekannya," ujar dia pada jumpa pers di gedung Kartika Media Centre Jakarta, Kamis (4/4).

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013