Sebelum kami bertemu dengan Deputi Perdana Menteri Turki Ali Baba Can, kami bersama rombongan singgah di Istanbul dan bertemu para pengusaha, tokoh pendidikan serta tokoh media kenamaan Turki Mustafa Ozcan di kediamannya sebelum memberikan ceramah te
Makassar (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla (JK) yang melakukan lawatan ke Ankara, Turki, dijamu oleh Deputi Perdana Menteri Ali Baba Can serta mengajak para pengusaha untuk kemajuan industri dalam bentuk kerja sama.

"Sebelum kami bertemu dengan Deputi Perdana Menteri Turki Ali Baba Can, kami bersama rombongan singgah di Istanbul dan bertemu para pengusaha, tokoh pendidikan serta tokoh media kenamaan Turki Mustafa Ozcan di kediamannya sebelum memberikan ceramah tentang perdamaian di Universitas Fatih, Istanbul Turki," kata Media Officer HM Jusuf Kalla, Husain Abdullah melalui pesan Blackberry dari Turki, Selasa.

Dalam perbincangan kedua tokoh itu, baik Jusuf Kalla maupun Ali Baba Can lebih banyak membahas kemajuan teknologi, pendidikan serta industri.

JK melihat peluang kerja sama industri dengan Turki sangat potensial karena kedua negara bisa mengembangkan teknologi Eropa dengan harga pasar Asia, sehingga bisa terjangkau.

Ali Baba Can sendiri dikenal sebagai salah satu Arsitek Ekonomi Turki yang menginspirasi perekonomian mulai dari importir hingga pengekspor berbagai produk industri dan pertanian.

"Ali Baba Can memuji RI sebagai negara Islam terbesar dan punya konstribusi ketika dunia dilanda krisis ekonomi terutama di Eropa, namun ekonomi RI tetap bertumbuh dari 6 persen lebih," katanya.

Menurut Ali Baba, Indonesia dan Turki mempunyai banyak kesamaan terkhusus dalam membangun ekonominya. Turki juga banyak berhubungan dengan Indonesia di Forum D-8 dan G-20.

Bahkan dalam pertemuan informal itu, Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu sempat menanyakan, kebijakan ekonomi Turki hingga mampu bertahan menghadapi krisis ekonomi Eropa.

Ali Baba Can mengaku, Eropa dilanda krisis karena beberapa hal, seperti faktor demografi, perburuhan dan ekonomi yang tidak efisien. Sedangkan Turki sejak awal melakukan pembenahan pada sektor perbankannya.

Atas keberhasilan perekonomiannya itu, JK melihat peluang kerja sama industri dengan Turki.

Menurut dia, kedua negara bisa mengembangkan teknologi Eropa dengan harga pasar Asia, sehingga bisa terjangkau.

Dua hari sebelumnya, Jusuf Kalla juga melakukan pertemuan pengusaha dan tokoh pendidikan di Turki Mustafa Ozcan serta mengajak para pengusaha untuk mendorong kemajuan pendidikan dalam bentuk kerja sama.

Mustafa Ozcan mengatakan, kemajuan pendidikan di Turki telah membantu negaranya mencapai tingkat kemajuannya seperti saat ini. Apalagi dunia pendidikan terkait dengan keislaman sehingga dipandang perlu untuk ditingkatkan lagi.

Usai jamuan makan itu, Mustafa kemudian mengajak JK mengunjungi lembaga pendidikan Fatih College Istanbul, salah satu lembaga pendidikan terkemuka di Turki. Fatih College memiliki 1.000 cabang di Turki dan di berbagai negara yang dikembangkan dalam bentuk kerja sama dengan negara-negara lain.

"Hubungan kerja sama antarpengusaha, sebaiknya jalan bersamaan dengan kerja sama sosial. Kemajuan pendidikan Islam di Indonesia. sangat pesat dan itu tidak terlepas karena Islam yang ada di Indonesia sangat moderat," kata Husain Abdullah dikutip dari perbincangan Jusuf Kalla dan Mustafa Ozcan.

JK menjelaskan sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia, pihaknya mulai mengembangkan kerja sama dengan bank-bank syariah dengan 1.000 masjid di seluruh Indonesia. JK menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi antara lembaga pendidikan dan para pengusaha Indonedia dan Turki.

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013