Bogor (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat dari 39.768 siswa yang terdaftar sebagai peserta ujian nasional (UN) SLTA, 32 siswa dinyatakan tidak mengikuti ujian, salah satu diantaranya meninggal dunia.

"Ada 32 siswa yang tidak hadir di hari pertama UN, 24 orang karena alasan sakit, satu orang meninggal dunia karena sakit," kata Ketua Panitia UN Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Gada Sembada, di Bogor, Senin.

Gada menyebutkan, siswa yang meninggal dunia berasal dari SMA Daru Istiqomah, Cileungsi. Siswa tersebut dikabarkan meninggal dunia pagi tadi saat hari pertama ujian nasional berlangsung.

Menurut Gada, siswa tersebut sudah lama mengalami gangguan kesehatan, hingga pagi tadi menghembuskan nyawa terakhir.

Sementara itu, dari 31 siswa yang tidak hadir, 24 siswa berhalangan hadir karena sakit, sedangkan sisanya tidak ada keterangan.

Gada merincikan, jumlah peserta UN SLTA di Kabupaten Bogor diikuti sebanyak 39.768 terdiri dari 13.123 siswa SMA, 39.768 siswa SMK dan 4.314 siswa MA.

Gada mengatakan, hari pertama pelaksanaan UN di Kabupaten Bogor berlangsung lancar dan terkendali. Meski ada beberapa siswa yang tidak hadir tidak menghambat jalannya ujian.

Menurut Gada, siswa yang berhalangan hadir karena sakit dapat mengikuti ujian susulan yang telah dijadwalkan berlangsung pada tanggal 22-25 April untuk SMA dan MA, sedangkan untuk SMK dari 22 hingga 24 April mendatang.

Gada menambahkan, pihaknya juga tidak menerima laporan adanya siswa yang ujian di rumah sakit. Seluruh siswa mengikuti UN di sekolah dan lima siswa di dalam Lapas Kelas II A Cibinong, Pondok Rajeg.

"Dari lima siswa yang UN di Lapas hanya satu siswa yang berasal dari Kabupaten Bogor," Kata Gada.

Gada juga mengklaim pihaknya tidak menerima adanya kendala teknis dalam pelaksanaan UN, baik itu pendistribusian soal maupun, kesalahan dalam paket soal yang lembar jawabannya tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan hari ini.

"Kami belum menerima laporan gangguan teknis di lapangan. Sejauh ini, yang menjadi kendala hanya permasalahan waktu pengiriman lembar jawaban dari daerah yang cukup jauh seperti Parung Panjang, Tenjo dan Jasinga yang harus memerlukan waktu lama," katanya.

Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor optimistis pelaksanaan UN berjalan lancar dan siswa mampu menjawab dengan benar sehingga target kelulusan 99,90 persen dapat terwujud. (LR/N001)

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013