Beijing (ANTARA News) - Satu kematian lagi akibat flu unggas H7N9 dilaporkan di China pada Senin, sehingga jumlah pasien yang meninggal di seluruh negeri itu jadi 14.

Departemen Kesehatan Provinsi Jiangsu, China Timur, melaporkan seorang perempuan yang bermarga Gu (77), yang sebelumnya telah diperiksa positif terinfeksi virus H7N9, meninggal pada Ahad malam (14/4), setelah pengobatan darurat gagal, kapor Xinhua.

Provinsi tersebut juga melaporkan satu kasus baru penularan. Seorang pria yang berusia 60 tahun dan bermarga Kong diperiksa positif tertular virus H7N9 pada Senin dan kini menerima pengobatan di satu rumah sakit di Suzhou.

Tiga orang yang telah mengadakan kontak dengan dia belum memperlihatkan gejala yang tidak normal.

Sementara itu, seorang pasien yang berusia 79 tahun telah dipindah dari ruang perawatan intensif ke ruang reguler di Second Hospital di Nanjing, kata Biro Kesehatan lokal, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Virus H7N9 dikonfirmasi pada seorang lelaki yang bermarga Lu pada 5 April. Ia saat itu berada dalam kondisi kritis, tapi telah membaik secara bertahap dan dua kali diperiksa negara negatif virus flu unggas H7N9, kata biro tersebut.

Satu lagi kasus penularan dikonfirmasi di Provinsi Zhejiang, yang bertetangga, Senin, demikian isi satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Provinsi itu pada pukul 16.00 waktu setempat.

Seorang perempuan tua yang berumur 68 tahun dan bermarga Wang mulai memperlihatkan gejala mirip flu pada 3 April dan sekarang berada dalam kondisi kritis.

Seorang pria yang bermarga Chen di Provinsi Anhui juga diperiksa positif rangkaian flu unggas pada Senin, kata Departemen Kesehatan Provinsi.

Dari ke-25 orang yang telah mengadakan kontak erat dengan pria yang berumur 60 tahun tersebut, tak seorang pun memperlihatkan gejala yang tidak normal.

Sebanyak 63 kasus H7N9 telah dilaporkan di seluruh China --24 di Shanghai, 17 di Jiangsu, 16 di Zhejiang, tiga di Anhui, dua di Henan dan satu di Beijing. (C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013