Pada tahun lalu tercatat sebanyak dua ratus tujuh puluh sembilan ribu lima ratus tujuh puluh sembilan wisatawan Korea yang datang ke Indonesia,"
Manado (ANTARA News) - Republik Korea (Korea Selatan) turut berkontribusi menggerakkan sektor pariwisata di Indonesia dari tahun ke tahun.

"Pada tahun lalu tercatat sebanyak dua ratus tujuh puluh sembilan ribu lima ratus tujuh puluh sembilan wisatawan Korea Selatan yang datang ke Indonesia," kata Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Pitono Purnomo, di Manado, Kamis.

Dia mengatakan, kunjungan wisatawan Korea tersebut menjadi terbesar ke empat setelah Singapura, Malaysia dan Jepang, sementara Indonesia belum menjadi destinasi favorit wisatawan Korea ke luar negeri.

Di negara-negara "Association of Southeast Asian Nations" (ASEAN), tujuan favorit adalah Thailand, Filipina dan Singapura.

Dia mengatakan, selain sektor pariwisata, jumlah masyarakat Indonesia yang tercatat tinggal di Korea Selatan sekitar 38.000 orang, dan sebanyak 95 persen di antaranya berstatus sebagai pekerja.

Selain itu terdapat juga 838 pelajar dan mahasiswa yang menuntut ilmu dan bisa dimanfaatkan sebagai agen dalam kegiatan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dia menambahkan, pada bidang pendidikan, RI dan Korea Selatan telah menandatangani MOU di bidang pendidikan pada saat kunjungan Presiden Lee Myung Bak ke Jakarta tahun 2009, di mana bentuk kerjasama tersebut adalah proyek penelitian bersama, pertukaran pengajar, pelajar, serta peneliti dan ahli lainnya.

Selain itu, pertukaran informasi, pertemuan berkala, konperensi, seminar, pameran, pertukaran bahan-bahan yang diperlukan, pendirian pusat riset bersama, pendidikan, pelatihan serta bentuk kerjasama pendidikan lainnya.

"Saat ini Indonesia menempati urutan ekonomi ke tujuh belas terbesar di dunia. Indonesia juga memainkan peran yang makin besar di perekonomian global. Keterlibatan Indonesia pun sangat diharapkan dalam berbagai forum global dan regional," kata dia.

Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013