... ampaknya hanya akan menyengsarakan masyarakat kecil... "
Pontianak, Kalimatan Barat (ANTARA News) - Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Herri Mustamin, menyatakan, penyelewengan rawan terjadi atas perbedaan harga antara BBM bersubsidi untuk kelompok kendaraan bermotor dan kendaraan plat kuning dengan kendaraan roda empat pribadi.


"Kalau sampai rencana penyesuaian harga dan pengendalian BBM bersubsidi terealisasi, maka BBM bersubsidi untuk kendaraan roda dua dan plat kuning sangat rawan diselewengkan, karena ada celah untuk para spekulan bermain dengan BBM bersubsidi," kata Mustamin, di Pontianak, Sabtu.

Dia menjelaskan, sebaiknya pemerintah mengkaji dahulu rencana penyesuaian harga BBM bersubsidi jenis premium tersebut, karena kasusnya akan sama dengan penjualan BBM bersubsidi jenis solar yang sering langka karena banyak diselewengkan.


"Pemerintah sebaiknya mencari alternatif lain agar BBM bersubsidi tidak sampai dinaikkan, karena dampaknya hanya akan menyengsarakan masyarakat kecil," ungkapnya.


Sebelumnya, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik,  Sofyano Zakaria, mengatakan, pemerintah harus mengkaji secara menyeluruh rencana penyesuaian harga dan pengendalian bahan bakar minyak bersubsidi agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.


Menurut dia, distribusi BBM jenis premium RON 88 harus dilakukan "penjatahan" dengan mempergunakan ilmu teknologi seperti RFID (alat kontrol pembelian BBM bersubsidi) di SPBU guna mencegah penyelewengan BBM bersubsidi tersebut.


"Disi lain, pemerintah harus memastikan premium RON 88 yang dijual Rp4.500/liter, tidak bisa digunakan oleh jenis kendaraan 1.000 cc ke atas, guna mencegah penyelewengan kepada yang tidak berhak," ujarnya.

(A057/N005)

Pewarta: Andilala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013