Mamuju (ANTARA News)- Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melakukan "Sambung Samping" sekitar 1.000 hektare kakao yang ada di Kabupaten Mamasa.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar, Supriyatno di Mamuju, Selasa, mengatakan  program "Sambung Samping" tersebut dilaksanakan tahun ini.

Ia mengatakan, kakao di Mamasa sudah banyak yang tua sehingga telah rusak.

"Kakao merupakan tanaman andalan masyarakat, sayangnya  kualitas dan produksinya rendah karena sudah banyak yang tua dan rusak," katanya.

"Potensi kakao mencapai 130 ribu ton per tahun dengan luas lahan sekitar 185 ribu hektare merata di lima Kabupaten di Sulbar," katanya.

Ia mengatakan, sekitar 65 persen penduduk Sulbar telah menyandarkan hidupnya dari bertanam kakao, sehingga pemerintah memberikan perhatian meningkatkan produksinya dengan melaksanakan berbagai program

"Produksi kakao telah terbukti menekan tingkat pengangguran di provinsi itu hingga cukup rendah, sekitar 3,25 persen total sekitar satu juta jiwa penduduk sulbar," katanya.


Pewarta: M Faisal Hanapi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013