Tokyo (ANTARA News) - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bersumpah akan mengusir dengan memakai kekuatan, setiap pendaratan China di kepulauan yang kedua negara tengah persengketakan setelah delapan kapal pemerintah China berlayar menuju perairan yang diperselisihkan itu.

Bentrok terakhir meledak ketika 168 anggota legislatif Jepang mengunjungi kuil Yasukuni di Tokyo yang dianggap simbol imperliasme masa lalu Jepang dan membuat marah China serta Korea Selatan.

Tokyo memanggil Duta Besar China untuk Jepang Selasa ini setelah delapan kapak milik BUMN China berlayar ke perairan teritorial Jepang.

Pelayaran ini adalah yang terbesar menuju perairan yang disengketakan sejak Tokyo menasionalisasi sebagian kepulauan itu  September lalu.

Abe bersumpah akan menggunakan kekuatan untuk mengusir setiap upaya pendaratan China di kepulauan di Laut China Timur itu.

"Kami akan mengambil langkah menentukan melawan setiap upaya  masuk ke teritorial air dan daratan kepalauan itu,"  kata Shinzo Abe menjawab pertanyaan parlemen.

"Kami tak akan pernah mengizinkan pendaratan. Akan alamiah bagi kami untuk mengusir dengan kekerasan jika (China) berusaha melakukan pendaratan," tegasnya.

Kapal-kapal China berulangkali berlayar mengitari lima pulau yang dikontrol Tokyo dalam beberapa bulan belakangan sehingga memicu sengketa diplomatik.

Kapal-kapal pengintai maritim China memasuki zona 12 mil luar pulau-pulau yang disebut China Diaoyu dan oleh Jepang Senkaku itu, sekitar pukul 8 pagi waktu setempat atau 6 pagi WIB.

"Sungguh tercela dan tak bisa diterima kapal-kapal pemerintah China berulang kali memasuki perairan teritorital Jepang," kata Kepala Kabinet Jepang Yoshihide Suga seperti dikutip AFP.

Sekelompok nasionlis Jepang telah mengirimkan sembilan kapal ke area sekitar kepulauan yang juga diklaim Taiwan tersebut.

Kepulauan ini kaya ikan dan diyakini menyimpan sumber daya alam melimpah di dasarnya.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013