Madrid (ANTARA News) - Media massa Spanyol, Kamis ini, mengangkat kekalahan 1-4 Real Madrid dari Borussia Dortmund yang terjadi hanya 24 jam setelah Bayern Munich menghancurkan pemuncak La Liga Barcelona 4-0.

Namun meski mengakui kualitas pemain timnas Polandia Robert Lewandowski yang menciptakan empat gol untuk klub Jerman tersebut, fokus media Spanyol adalah kegagalan tim asal negaranya.

"Madrid dilemparkan ke dalam jurang," tulis harian Marca. "Sebuah penampilan yang menyedihkan tanpa tembakan, main atau pertahanan yang kokoh."

Juara sembilan kali Liga Champions ini terpukul oleh apa yang menurut harian ini sebagai penampilan terburuk sejak dibungkam 5-0 oleh Barcelona pada November 2011.

"Saya tak ingat kinerja ofensif mana yang lebih tolol dari ini," tulis seorang komentator.

"Untuk tim yang mengancam karena kualitas penyerang-penyerangnya dan untuk mudahnya tim ini menciptakan gol berulang kali tanpa perlu bermain cemerlang, penampilan mereka di Dortmund tadi tak lebih daripada mengecewakan."

Marca juga menggarisbawahi rekor Madrid yang buruk di Jerman di mana Los Blancos hanya pernah sekali menang dalam 25 laga Eropa tim ini di tanah Jerman.

"Kutukan berlanjut," tulis koran ini dalam headline-nya.

Sedangkan harian olahraga AS lebih positif komentarnya, dengan menyorot gol penyama kedudukan yang dicetak Cristiano Ronaldo dan  mengklaim Madrid sebenarnya bisa terpicu oleh gol Ronaldo itu.

Lalu ada kritik kepada Jose Mourinho di mana satu kolomnis membandingkan penampilan Real dengan Malaga --yang ditukangi mantan bos Real Manuel Pellegrini -- di putaran akhir.

"(Pelatih Borussia Dortmund) Klopp patut dihargai untuk kemunculannya sebagai pelatih yang berkembang untuk sementara ini. Dia menyalip Mourinho, hal yang tak bisa dilakukan Mourinho terhadap Pellegrini."

Harian olahraga Mundo Deportivo menyatakan Bayern 20 poin di belakang Dortmund di Bundesliga dan pada jam-jam setelah berakhirnya era baru Barca, Madrid juga kebobolan empat gol.

Harian ini juga memusatkan perhatian kepada arti kekalahan tersebut untuk masa depan dan warisan Mourinho di musim yang seharusnya yang terakhir di Madrid.

"Manajer ini mempertaruhkan semuanya di Liga Champions musim ini dan itu pendekatan ke malapetaka," tulis koran ini seperti dikutip AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013