Palembang (ANTARA News) - Infrastruktur yang buruk menjadi kendala berkembangnya investasi di Sumatera Selatan termasuk investor asal Polandia mempermasalahkan kondisi tersebut.

Duta Besar RI untuk Polandia, Darmasja Djumala, di Palembang, Jumat mengatakan secepatnya akan bertemu Gubernur Sumatera Selatan untuk membicarakan kelanjutan investasi sejumlah pengusaha asal Polandia yang datang dua tahun lalu.

"Saya akan menyampaikan langsung kepada gubernur tentang kendala infrastruktur yang menjadi salah satu penghambat realisasi penanaman modal di daerah itu," katanya ketika ditemui usai menjadi pembicara pada Munas IKA Unsri 2013.

Dia menjelaskan, tersedianya infrastruktur yang bagus memang menjadi modal utama dalam menarik investor menanamkan modalnya.

Karena itu, semestinya pemerintah membangun jalan dan jembatan yang berkualitas menuju wilayah yang ditawarkan ke investor sehingga mereka langsung tertarik membangun usaha di daerah itu.

Ia mencontohkan, infrastruktur menuju kawasan Pelabuhan Tanjung Api-api, idealnya dalam kondisi bagus sehingga investor yang akan membangun pelabuhan tidak lagi dibebani dengan jalan dan jembatan.

Dengan demikian, penanam modal hanya fokus berinvestasi pada pembanguna pelabuhan sesuai dengan kesepakatan bersama.

Menurut dia, dua tahun lalu bersama puluhan investor diajak mengunjungi kawasan Pelabuhan Tanjung Api-api yang pengembangan pembangunan pelabuhannya ditawarkan kepada pengusaha asal Polandia tersebut.

Namun, sayang sekali kondisi jalan sangat buruk lubang besar ditemui sepanjang jalan menuju pelabuhan samudera itu sehingga menyulitkan kendaraan melintas.

Djumala menambahkan, meskipun terkendala infrastruktur pihaknya memastikan proses pendekatan pengusaha dan pemprov setempat untuk melanjutkan kerja sama terus berjalan.

Bahkan, dalam waktu dekat akan segera dilakukan studi kelayakan di Pelabuhan Tanjung Api-api oleh investor yang tertarik mengembangkan usaha di Sumatera Selatan tetapi memang kini hanya melibatkan pemprov dan pengusaha karena kedutaan hanya berperan menjadi pendorong.

Pewarta: Nila Ertina
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013