Los Angeles (ANTARA News) - San Antonio Spurs membenamkan Los Angeles Lakers ke kekalahan kandang terburuknya sepanjang sejarah klub itu dalam playoff NBA, Jumat waktu setempat atau Sabtu pagi WIB, dengan skor120-89 yang sekaligus mengantarkan Lakers ke jurang eliminasi.

Tim Duncan mencetak 26 poin dan sembilan rebound, point guard Tony Parker menyumbangkan 20 poin. San Antonio kini sudah unggul 3-0 dalam laga berformat best-of-seven putaran pertama Western Conference.

Di Barat, Golden State Warriors mengatasi defisit 12 poin untuk kemudian berbalik menang di menit-menit terakhir dengan skor akhir 110-108 atas Denver Nuggets.

Stephen Curry mencetak 29 poin padahal dia lagi dibalut cedera, serta 11 assist yang mengantarkan Warriors memimpin 2-1.

Upaya tembakan tiga Wilson Chandler yang gagal membuat Golden State tetap memimpin  109-108, sementara waktu tinggal 16,5 detik.

Warriors meminta timeout ketika waktu tersisa 9,4 detik, lalu mereka terkena five-second violation,  namun sayang Denver tak bisa memanfaatkannya karena Ty Lawson yang mencetak 35 poin, malah membuang bola kembali ke tangan Nuggets ketiga laga tinggal 5,3 detik.

Harrison Barnes sukses mengeksekusi lemparan bebas untuk membuat Warriors unggul dua poin, dan ketika waktu tersisa 3,7 detik guard Andre Iguodala dari Denver melemparkan bola dari bidang jauh lapangan namun tak berhasil membuahkan poin.  Warriors pun menang.

Sebaliknya tidak ada drama seperti itu ketika Los Angeles ditaklukan Spurs.  DeJuan Blair menyumbang 13 poin, Kawhi Leonard 12 dan Danny Green 11 poin untuk Spurs.

Lakers menderita kekalahan kandang terburuknya dan margin kekalahannya ini melewati rekor kekalahan kandang terburuk sebelumnya dengan defisit 29 poin saat dikalahkan Portland pada 2000.

AFP melaporkan, tidak ada satu pun tim NBA yang bisa bangkit dari ketertinggalan 0-3 dalam format best-of-seven itu.

Dalam pertandingan ini, Lakers tidak diperkuat superstar Kobe Bryant, mantan MVP Steve Nash dan Steve Blake.

Namun pelatih Spurs Gregg Popovich mewanti-wanti timnya untuk tidak terlena. "Kalian mesti mengerahkan energi dan profesionalisme. Kalian jangan mengasumsikan akan memenangi sebuah laga bolabasket hanya karena tidak ada Kobe di sana atau orang ini cedera atau orang itu cedera."

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013