....Serikat pekerja sudah menyatakan jumlah perwakilan pekerja yang akan mengikuti aksi."
Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta meyakini tidak akan ada aksi "sweeping" untuk pekerja pada peringatan Hari Buruh Sedunia pada 1 Mei.

"Sudah ada koordinasi dengan Kepolisian Resor Kota Yogyakarta, Satuan Polisi Pamong Praja untuk aksi peringatan Hari Buruh 1 Mei. Serikat pekerja sudah menyatakan jumlah perwakilan pekerja yang akan mengikuti aksi," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hadi Muhtar di Yogyakarta, Senin.

Pada peringatan Hari Buruh Sedunia "May Day" di Yogyakarta, diperkirakan akan ada sekitar 1.500 buruh yang akan turun ke jalan untuk melakukan aksi damai, salah satunya dipusatkan di Abu Bakar Ali hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

Hadi berharap, aksi "May Day" yang dilakukan oleh serikat pekerja untuk menyuarakan tuntutan terhadap pemenuhan hak pekerja tersebut berjalan dengan lancar .

"Untuk permasalahan pekerja, tentu kami akan membantu asalkan apa yang dituntut memang merupakan haknya dan sesuai aturan. Misalnya mengenai hak cuti dan pemenuhan upah minimum," katanya.

Hadi juga tidak memungkiri masih ada perusahaan yang menyediakan atau menggunakan tenaga alih daya. "Memang masih ada. Yang perlu diperhatikan adalah pekerja tetap memperoleh haknya, seperti upah sesuai UMK," katanya.

Sebelumnya, Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY) mencatat adanya peningkatan pengaduan kasus sengketa antara buruh dan pemberi kerja. Pada 2012, tercatat ada 20 pengaduan sengketa yang melibatkan 200 hingga 200 orang dari berbagai perusahaan.

Pada 2013 hingga April, sudah ada 20 aduan yang melibatkan 500 pekerja yang terlibat sengketa, sehingga jumlah kasus akan meningkat pada tahun ini dibanding tahun lalu.

"Sebagian besar adalah permasalahan pemutusan hubungan kerja (PHK) serta berbagai kasus lain seperti pemenuhan tunjangan," kata Sekretaris Jenderal ABY Kirnadi. (E013)

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013