Jenewa (ANTARA News) - Sekitar 270 ribu pejalan kaki setiap tahun tewas ditabrak, kata Badan Kesehatan Dunia WHO.

Seperti dikutip Reuters, WHO menuding hal itu disebabkan puluhan tahun ketidakpedulian yang lebih mengutamakan kendaraan.

WHO menyebut  22 persen dari total 1,24 juta orang per tahun yang tewas akibat kecelakaan lalu-lintas adalah pejalan kaki.

Lebih dari 5.000 pejalan kaki tewas setiap pekan, hal ini karena kendaraan bermotor lebih diutamakan dalam semua hal.

"Kita harus berpikir ulang soal sistem transportasi sehingga berjalan kaki adalah sesuatu yang aman," kata Etienne Krug, kepala departemen pencegahan kecelakaan WHO.

Pejalan kaki adalah salah satu yang paling  rentan terhadap kecelakaan.

WHO mengutip data yang menyebut bahwa laki-laki dewasa maupun anak-anak mendominasi  pejalan kaki yang tewas maupun luka-luka akibat ditabrak.

Di negara maju, pejalan kaki usia renta adalah yang paling berisiko ditabrak sedangkan di negara berkembang, anak-anak dan pemuda adalah yang paling sering tertabrak.

WHO merekomendasikan peraturan yang lebih ketat terhadap kendaraan yang dibawa mengebut, mengemudi sambil mabuk, dan menggunakan selular saat mengemudi.

WHO juga merekomendasikan agar tersedia jalur pejalan kaki, lampu jalan yang terangnya memadai, transportasi umum yang lebih baik dan perbaikan desain hidung kendaraan agar mengurangi dampak tabrakan.

"Kalau jalanan aman, orang akan lebih banyak memilih berjalan, pada akhirnya hal ini akan meningkatkan kesehatan sekaligus memperbaiki lingkungan hidup," kata Oleg Chestnov, Kepala divisi penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa WHO.




Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013