Kacang tanah selama ini dimakan buahnya, sedangkan kulitnya dibuang, padahal manfaatnya bisa untuk stabilisasi bagi minyak kacang tanah, karena kandungan antioksidan,"
Surabaya (ANTARA News) - Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) Tonny Mulyadi ST menemukan kulit kacang tanah mengandung antioksidan setelah diesktraksi.

Sementara itu mahasiswi Fakultas Teknik Pertanian UKWMS Elisabet Suryatanijaya STP menemukan kandungan antioksidan dalam biji durian setelah difermentasi.

"Kacang tanah selama ini dimakan buahnya, sedangkan kulitnya dibuang, padahal manfaatnya bisa untuk stabilisasi bagi minyak kacang tanah, karena kandungan antioksidan," kata Tonny Mulyadi ST dalam konperensi pers yang dipimpin Rektor UKWMS Drs Kuncoro Foe G.Dip.Sc PhD bersama 15 wisudawan terbaik dan lima wisudawan paling aktif di kampus setempat, Jumat.

Menurut dia, minyak kacang tanah itu memiliki asam lemak tak jenuh yang tidak tinggi dan hal itu bermanfaat bagi kesehatan dibandingkan dengan minyak dari kelapa sawit atau hewan yang memiliki asam tak jenuh yang tinggi, namun minyak dari kacang tanah itu memiliki kelemahan karena lebih mudah beraksi dengan oksigen atau udara.

"Akhirnya, minyak kacang tanah yang baik untuk kesehatan itu justru mudah tengik, karena itu saya meneliti kulit kacang tanah yang ternyata mengandung antioksidan. Akhirnya, saya melakukan ekstraksi dengan mengeringkan pada terik matahari, lalu memasukkan ke oven microwave dengan diberi ethanol atau alkohol hingga kadar airnya tinggal 5-10 persen," katanya.

Setelah ditumbuk menjadi bubuk, lalu ditaburkan pada minyak kacang tanah. "Hasil penelitian saya, taburan bubuk kulit kacang tanah itu mampu menghambat potensi tengik dari minyak kacang tanah sampai 40 persen. Jadi, bubuk kulit kacang itu mampu menjadi stabilisator alamii bagi minyak kacang tanah," kata mahasiswa dengan IPK 4,00 itu.

Tonny yang juga menjadi mahasiswa paling aktif di UKWMS itu menambahkan hasil penelitian yang dilakukan itu akan memungkinkan minyak kacang tanah yang selama ini hanya dikembangkan dalam skala rumah tangga akan bisa menjadi minyak kacang tanah dalam skala industri, karena bermanfaat untuk kesehatan.

Sementara itu, mahasiswi Fakultas Teknik Pertanian UKWMS Elisabet Suryatanijaya STP meneliti kandungan antioksidan pada biji durian. "Biji durian itu difermentasi dulu selama 14 hari hingga menjadi angkak yang berbentuk bulir dengan warna kemerahan, lalu dilarutkan dengan ethanol dan air hingga menjadi bubuk," katanya.

Menurut dia, bubuk dari biji durian itu mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan. "Saya sudah menelitinya dan kandungan antioksidan itu memang ada, karena itu saya berencana mengembangkan menjadi bubuk minuman seperti halnya teh celup, tapi hal itu perlu diteliti lebih lajut," katanya.

Dalam konferensi pers itu, Rektor UKWMS Drs Kuncoro Foe G.Dip.Sc PhD menambahkan pihaknya akan mengukuhkan 378 wisudawan dalam upacara wisuda pada 4 Mei 2013. Ratusan wisudawan itu terdiri dari Strata Tiga (S3) dua wisudawan, Strata Dua (S2) 18 wisudawan, Strata Satu (S1) 352 wisudawan, dan Diploma Tiga (D3) 16 wisudawan.

Rektor UKWMS juga mempersilakan 16 wisudawan dengan akademik terbaik dan enam wisudawan dengan predikat aktif berprestasi untuk menceritakan pengalamannya. Belasan wisudawan itu umumnya menyampaikan terima kasih atas bimbingan dosen yang tidak hanya mengajarkan teori, tapi pengalaman tentang disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama.
(E011/H-KWR)

Pewarta: Edy M. Ya`kub
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013