Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto, mengemukakan bahwa hingga Senin sudah ada 31 orang yang dimintai keterangan dalam kasus penemuan ratusan senjata dan puluhan ribu amunisi di kediaman Wakil Asisten Logistik (Waaslog) Kasad Brigjen TNI Koesmayadi (kini almarhum). "Saat ini sudah 31 anggota TNI yang dimintai keterangan," katanya, usai Rapat Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhulkam) di Jakarta, Selasa. Ia menambahkan, berdasarkan hasil penyidikan tim investigasi terdapat 32 senjata ilegal lain milik Koesmayadi yang berhasil ditemukan di Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus), sehingga jumlah senjata ilegal yang dimiliki almarhum bertambah menjadi 180 pucuk senjata berbagai jenis. Ke-32 senjata tersebut, menurut Panglima TNI, telah dikembalikan ke Pusat Polisi Militer TNI-Angkatan Darat (Puspom AD) tiga hari silam. Pada Senin (26/6), pihak TNI-AD menarik kembali inventaris senjata di rumah Brigjen TNI Koesmayadi, yang meninggal dunia sehari sebelumnya, di Jalan Pangandaran Nomor 15, Ancol, Jakarta Utara. Saat itu, pihak TNI-AD menemukan 145 pucuk senjata, terdiri atas 96 pucuk senjata laras panjang, senjata laras panjang tanpa alur tujuh pucuk, 42 senjata laras pendek, dan amunisi 28.985 butir. Senjata itu berjenis Senapan Serbu (SS)-1, MP5, M16 dan AK. Selain itu, ditemukan pula sembilan buah granat tangan dan 28 teropong. Brigjen TNI Koesmayadi, Wakil Asisten Logistik Kepala Staf TNI-AD (Waaslog Kasad) meninggal dunia pada Minggu (25/6) siang di kediamannya di Kompleks Raflesia, Cibubur, Jakarta Timur, akibat serangan jantung. Jenazah Koesmayadi dimakamkan di Taman Makam Bahagia (TMB) ABRI Pondok Aren, Ciledung, Tangerang, pada Senin (26/6). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006