Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi IV DPR RI Siswono Yudo Husodo menyambut pelaksanaan sensus pertanian. 1 Mei hingga 31 Mei 2013.

"Sensus pertanian itu diadakan 10 tahun sekali. Terakhir kali Indonesia mengadakan sensus itu pada 2003," jelas Siswono, Selasa..

Menurut dia, sensus pertanian itu dapat menjadi strategi yang sangat penting untuk mendapatkan data-data pertanian, sehingga dapat ditindaklanjuti dengan upaya-upaya perbaikan bagi sektor pertanian.

Dia juga mengemukakan kunci utama dari upaya peningkatan kesejahteran para petani terletak pada penambahan luas lahan pertanian di Indonesia.

"Saya pikir kita perlu program perluasan lahan bagi para petani agar mereka sejahtera. Bila petani sejahtera, saya yakin rakyat Indonesia ikut sejahtera," kata Siswono.

Dia berpendapat penyusutan luas lahan pertanian telah menyulitkan dan menyengsarakan kehidupan para petani di Tanah Air.

Rata-rata luas lahan pertanian yang dimiliki seorang petani pada zaman sekarang ini hanya sekitar 0,3 hektare.

"Padahal, 10 tahun sebelumnya mereka (petani) masih bisa mempunyai lahan sekitar 0,8 hektare. Jadi, memang telah terjadi penyempitan lahan pertanian yang `luar biasa`," ujarnya.

Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah harus membuat program untuk memperluas lahan pertanian.

"Saya melihat yang terjadi di Indonesia, lahan petani semakin sempit, akibatnya daya saing kita rendah. Sebaliknya, di negara-negara lain justru lahan pertanian terus ditingkatkan dari tahun ke tahun agar produk pangannya bisa bersaing di pasar internasional," ungkapnya.

Kemudian, Siswono mencontohkan bahwa di Belanda sebelum perang dunia kedua, semua petani hanya menggarap lahan 14 hektare, tetapi sekarang para petani Belanda bisa menggarap lahan hingga 80 hektare.

Lebih lanjut dia mencontohkan bahwa pemerintah Brazil membuka area pertanian baru di dekat Sungai Amazone, di mana tiap petani Brazil mendapat bagian lahan seluas 25 hektare.

"Thailand juga memperluas lahan pertaniannya. Mereka menambah terus seluas tiga hektare lahan tiap tahun. Akibatnya, daya saing produk pertanian mereka pun meningkat," tukasnya.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013