Saya sudah mengenal ayah Ovi sejak kecil dan dulu namanya hanya Marzuki"
Cilacap (ANTARA News) - Keluarga terduga teroris Achmad Taufiq alias Ovi yang bermukim di Kelurahan Tegalkamulyan, Cilacap, dikenal oleh warga setempat sebagai bekas pengikut Negara Islam Indonesia (NII) saat mereka masih tinggal di Cirebon.

"Sebelum penangkapan terhadap Ovi, saya sebenarnya sudah curiga, karena saya kenal keluarga mereka sejak puluhan tahun lamanya, dan saya tahu bahwa mereka sempat tinggal di Cirebon selama lima tahun, ya dari pengakuan mereka sendiri," kata Ketua RT 01 RW 04 Kelurahan Tegalkamulyan, Wasno Ismoyo, saat ditemui wartawan di Cilacap, Selasa.

Kepada teman-temannya, kata dia, Achmad Taufik alias Ovi sering memamerkan foto-fotonya selama lima tahun tinggal di Cirebon.

Dalam foto tersebut, kata dia, Ovi tampak mengenakan pakaian perang.

"Saya sudah mengenal ayah Ovi sejak kecil dan dulu namanya hanya Marzuki. Namun setelah lima tahun tinggal di Cirebon dan kembali ke Cilacap, namanya menjadi Marzuki Alfatah," katanya.

Menurut dia, keluarga Marzuki (orang tua Ovi, red.) diketahui pernah menjadi pengikut NII di Cirebon selama lima tahun namun akhirnya kabur dan kembali ke kampung halamannya di Cilacap.

Bahkan, kata dia, teman bermainnya sempat mendengar Ovi membicarakan mengenai perakitan bom.

"Temannya itu langsung menanyakannya kepada Taufiq. Jawabannya cukup mengejutkan karena Taufik mengatakan kalau akan merakit bom untuk diledakkan di rumah Pak RT, ya rumah saya ini," katanya.

Terkait cerita tersebut, Wasno mengaku sempat beberapa kali mencoba untuk menanyakannya kepada Taufik.

Akan tetapi, kata dia, anak itu selalu menghindar dan sempat menghilang hingga akhirnya terdengar kabar bahwa Taufik telah ditangkap Densus 88 Antiteror di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, pada Kamis (2/5/13) malam.

Sebelum ditangkap oleh Densus, Taufik alias Ovi yang merupakan sulung dari empat bersaudara anak pasangan Marzuki dan Soleha ini diketahui sering pulang ke rumahnya dengan menumpang mobil Suzuki APV warna hitam.

"Hanya saja, dia datang pada malam hari dan paginya telah pergi, begitu terus selama beberapa kali," katanya.

Lebih lanjut mengenai kabar ditangkapnya Ovi, dia mengaku baru mendapat kepastian setelah didatangi anggota Densus 88 Antiteror pada Sabtu (4/5) sore.

Menurut dia, orang itu menanyakan apakah benar ada warga bernama Achmad Taufiq alias Ovi yang bermukim di sini.

"Awalnya saya bingung menjawabnya. Namun setelah ingat berita di televisi, saya mengiyakan, dan ternyata benar bahwa Taufiq terlibat," katanya.

Ia mengatakan bahwa anggota Densus yang datang ke wilayah ini hanya sekadar meminta keterangan.

"Mereka tidak melakukan apa-apa," katanya.

Achmad Taufiq alias OVi bersama seorang rekannya, Sefa Riano alias Asep, ditangkap Densus 88 Antiteror di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Mereka diduga akan meledakan bom di depan Kedutaan Besar Myanmar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (3/5) pagi.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013