Kesan anggun yang tak lekang waktu kembali menjadi mode seiring dengan berjalannya era nostalgia tahun 90an. Kim Jones, menurut laporan The Guardian yang disiarkan Kamis (21/9) menampilkan keanggunan patung Roma yang lesu, dengan jubah panjang yang elegan dan bahu marmer yang polos, dalam gaun sederhana tanpa lengan.
Tanpa lipatan dan kerut atau draping, Fendi hanya menampilkan garis panjang yang mengalir dari kain rajutan halus di sekujur tubuh.
“Saya menginginkan siluet Romawi yang sangat mulia tapi lebih bersih,” kata Kim Jones.
Bentuk feminin itu diselingi dengan potongan-potongan yang disesuaikan. Kemeja putih dengan kerah tajam dan dua baris kancing satu di depan, satu lagi di bagian belakang, memberi penghormatan kepada Karl Lagerfeld, salah satu pendahulu Jones di Fendi.
Penampilan model catwalk memiliki kesan percaya diri yang didambakan, hanya gaun cantik, mantel tipis, dan sepatu hak klasik. Beberapa model mengenakan sarung tangan untuk memberikan sentuhan anggun.
Jones meminta para wanita berjalan di atas catwalk dengan santai, bukan dengan hentakan-hentakan yang sudah menjadi norma pekan mode.

Melalui karyanya, Jones bertujuan membuat wanita merasa nyaman dengan diri mereka sendiri. Inspirasi dari apa yang dikenakan orang-orang di kehidupan nyata, dia buat dengan kesan lebih mewah agar yang memakai ada perasaan percaya diri dan keanggunan.

Peragaan Fendi merupakan catwalk besar pertama di pekan mode Milan, yang menampilkan 59 label yang menunjukkan peningkatan dari 54 label pada musim lalu. Pertunjukan yang paling ditunggu-tunggu minggu ini adalah Gucci , di mana desainer baru Sabato de Sarno melakukan debutnya pada hari Jumat.
Baca juga: Milan Fashion Week dibuka dengan koleksi busana Fendi
Baca juga: Pria dengan rok menjadi tren di 2023
Baca juga: Ralph Lauren kembali ke "runway" dengan gaya pedesaan nan romantis
Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Komentar