agar mereka memahami makna serta sejarah dari koleksi alat musik iniPalu (ANTARA) - Ratusan pelajar mulai dari sekolah tingkat kanak-kanak (TK) hingga mahasiswa se-Kota Palu mengunjungi museum Sulawesi Tengah untuk mengenali budaya serta sejarah alat musik tradisional se-Indonesia.
"Sebagai seorang pelajar, ini sangat bermanfaat dikarenakan saya baru pertama kalinya melihat beberapa alat musik tradisional yang ada di sini," kata Heldi Prayoga Laohan, salah satu siswa SMA Negeri Olahraga Tadulako Palu pada kegiatan 'Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara 2023' di Museum Sulteng, Palu, Senin.
Ia mengaku mengunjungi museum tersebut untuk kali pertamanya dan berkesempatan untuk melihat langsung berbagai koleksi alat musik tradisional dari seluruh Nusantara.
Menurut dia, pameran tersebut sangat membantu dan bermanfaat baginya untuk lebih mengetahui dan mengenal budaya serta sejarah setiap alat musik yang ada di Indonesia.
Senada dengan itu, Adron Yudonio yang juga siswa SMA Negeri Olahraga Tadulako Palu mengatakan dirinya juga baru pertama kali mengunjungi museum tersebut dalam rangka diselenggarakannya pameran nasional.
"Ini juga pertama kalinya saya datang, namun apabila ada kesempatan lain, saya ingin melihat koleksi lain di ruangan lainnya karena sekarang hanya berfokus di alat musik saja," ujarnya.
Baca juga: Di museum, pelajar di Kalimantan Tengah ikuti program belajar bersama
Baca juga: MTI Mentok tingkatkan wawasan pelajar melalui berbagai lomba
Baca juga: Di museum, pelajar di Kalimantan Tengah ikuti program belajar bersama
Baca juga: MTI Mentok tingkatkan wawasan pelajar melalui berbagai lomba
Sementara itu, Masyita, salah satu guru Sekolah TK Alkhaairat I Pusat Palu mengatakan pameran ini menjadi momentum bagi para siswa untuk belajar dan mengenali alat musik tradisional sejak dini.
Ia mengatakan sebanyak 120 siswa dari sekolah tersebut hadir untuk melihat langsung berbagai koleksi alat musik yang dipamerkan.
"Pameran ini tentunya sangat bagus sebagai momentum untuk memberikan edukasi kepada siswa terkait alat musik tradisional, terlebih tidak hanya alat musik dari Sulteng saka tapi ada juga dari provinsi-provinsi lain," ujar dia.
Munifa, guru dari Madrasah Tsanawiyah (MTS) Mamboro juga mengatakan mengambil kesempatan ini untuk memberikan tugas kepada para siswa agar mencari lebih dalam terkait sejarah alat musik tradisional yang dipamerkan.
"Dalam kegiatan ini, kami memberikan tugas kepada siswa untuk melihat dan mencari tahu terkait beberapa alat musik yang ada di sini agar mereka memahami makna serta sejarah dari koleksi alat musik ini," katanya.
Ia berharap para siswa dapat meningkatkan pengetahuan dan kecintaan mereka akan sejarah dan budaya Indonesia, serta menjaga tradisi warisan budaya leluhur.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sulawesi Tengah Andi Kamal Lembah mengatakan pameran alat musik tradisional 2023 menjadi ajang untuk mengoptimalkan peran museum sebagai lembaga pendidikan non formal yang bergerak di bidang kebudayaan.
"Kami berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kunjungan masyarakat atau para siswa ke museum serta meningkatkan kecintaan terhadap warisan budaya," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, sebanyak 31 museum peserta meliputi daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur serta Maluku dan Papua.
Jenis alat musik tradisional yang dipamerkan yaitu alat musik tiup, pukul, petik, dan gesek. Pameran tersebut berlangsung mulai dari 25-29 September 2023.
Baca juga: UPTD Museum Aceh bangkitkan gairah pelajar lewat cerdas cermat
Baca juga: Pemkot Surakarta ajak pelajar cintai museum
Baca juga: Ngawi promosikan Museum Trinil melalui kegiatan libatkan pelajar
Baca juga: UPTD Museum Aceh bangkitkan gairah pelajar lewat cerdas cermat
Baca juga: Pemkot Surakarta ajak pelajar cintai museum
Baca juga: Ngawi promosikan Museum Trinil melalui kegiatan libatkan pelajar
Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023