Bogor (ANTARA News) - Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Cilaku di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang dibangun tahun 1985 kini merana, kusam dan usang termakan usia.

Atap kedua gedung sekolah yang terdiri atas enam ruang kelas dan satu ruang guru itu bocor pada beberapa bagian, kosen-kosennya keropos, jendelanya bolong dan lantainya berlumpur saat hujan

Kursi dan meja kayu belajar model lama dalam ruang-ruang kelas bagi sekitar 210 siswa sekolah itu tidak lagi mulus, sebagian berlupang dan keropos dimakan rayap.

"SDN 05 Cilaku ini berdiri tahun 1985, sejak berdiri bangunan yang kedua ini belum pernah direnovasi, kalau bangunan yang pertama sudah pernah tapi sudah sangat lama," kata Kepala Sekolah SDN 05 Cilaku, Ruiyat.

Ruiyat mengatakan, sehari-hari siswa belajar di ruangan yang kondisinya tidak bisa disebut layak itu.

"Ya kalau hujan airnya ngucur ke kelas," katanya tentang atap satu kelas yang berlubang.

Sisa rembesan air hujan pada Selasa masih terlihat di lantai ruang kelas, persis di bawah atap yang bocor.

Agar tidak terjadi genangan tidak memenuhi ruangan, pengurus sekolah membuat celah kecil seperti lobang tikus pada dinding kelas sebagai jalur keluar air.

Selain itu pintu dan jendela ruang kelas empat, lima dan enam juga sudah banyak keropos karena rayap. Beberapa jendelanya tidak berkaca lagi. Beberapa bilah bambu dipasang untuk menutup jendela yang terbuka.

"Biar tidak ada yang masuk ke kelas di tutup seadanya," kata Ruiyat.

Pintu dengan dua daun yang terbuat dari bahan triplek di ruang kelas empat dan lima berlubang pada beberapa bagian. Pintu kedua ruang itu hanya bisa dikunci dari dalam sehingga hanya bisa dibuka dari ruang kelas enam dengan mengangkatnya, karena engsel pintu sudah tidak berfungsi.

Lubang pada pintu ruang kelas tiga lebih besar, sehingga pintu hanya bisa dikunci dengan mengikatnya menggunakan tali.

Kandang bebek yang sebulan lalu dibangun warga dekat sekolah membuat anak-anak harus belajar dengan bau tak sedap kotoran bebek yang terbawa angin.

"Disebelah itu kadang bebek peking, ada warga yang beternak bebek sudah satu bulan ini," ujarnya Dulmaji, penjaga sekolah yang sudah bekerja sejak 2005.

Menurut Ruiyat, sekolah sudah berupaya memperbaiki kerusakan bangunan sekolah menggunakan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) namun dana yang tersedia tidak cukup untuk memperbaiki semua kerusakan.

Perbaikan hanya dilakukan sebisanya, antara lain dengan menambal atap yang bocor.

"Untuk memperbaiki ini perlu dana yang besar. Dana BOS tidak cukup memperbaikinya," katanya.

Sekolah, lanjut Ruiyat, juga sudah melaporkan kondisi sekolah ke Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Pendidikan setempat.

"Informasinya perbaikan sekolah akan dilakukan dalam tahun ini melalui dana DAK," katanya.

Menurut Sekretaris Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Gada Sembada, bangunan SDN 05 Cilaku akan segera diperbaiki menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah.

"SDN 05 Cilaku terdaftar dalam penerima dana DAK yang akan direhabilitasi tahun ini," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013