Setelah perdagangan untuk sebagian besar hari pada atau di sekitar titik impas, pasar Eropa berlanjut lebih tinggi ketika (Bernanke) ... memperkuat kembali prospek bahwa kita cukup jauh dari ... the Fed untuk menyesuaikan kecepatan program stimulus m
London (ANTARA News) - Saham-saham utama Eropa melesat lebih tinggi pada Rabu, setelah kesaksian Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke di depan Kongres mengindikasikan masih akan mempertahankan kebijakan uang longgarnya.

Di London, indeks FTSE 100 dari saham-saham terkemuka bertambah 0,53 persen menjadi 6.840,27 poin menjadi berdiri di tingkat tertinggi dalam 13 tahun, sementara di Frankfurt indeks DAX 30 menetapkan tinggi rekor baru, naik 0,69 persen menjadi 8.530,89 poin.

Di Paris, indeks CAC 40 naik 0,37 persen menjadi 4.051,11 poin, tingkat tertinggi dalam dua tahun terakhir.

"Setelah perdagangan untuk sebagian besar hari pada atau di sekitar titik impas, pasar Eropa berlanjut lebih tinggi ketika (Bernanke) ... memperkuat kembali prospek bahwa kita cukup jauh dari ... the Fed untuk menyesuaikan kecepatan program stimulus mereka saat ini," ujar analis CMC Markets Michael Hewson.

"Komentar Bernanke dalam sambutannya bahwa pengetatan prematur berisiko memperlambat atau mengakhiri pemulihan, mengirim DAX ke rekor tertinggi baru dan FTSE100 semakin dekat ke tertinggi sepanjang waktu di 6.950," tambahnya.

Ketua The Fed menunjuk berlanjutnya pelemahan dalam perekonomian, terutama pengangguran yang sangat tinggi dan hambatan pada pertumbuhan dari pemotongan pengeluaran pemerintah federal.

Kelemahan tersebut membenarkan kebijakan pembelian obligasi agresif the Fed yang ditujukan untuk mempertahankan suku bunga jangka panjang rendah, katanya dalam sebuah pernyataan kepada Komite Ekonomi Bersama Kongres.

Kesaksiannya terjadi di tengah banyak spekulasi bahwa Fed akan mulai memperlambat alat kunci untuk mendorong perekonomian, pembelian obligasi 85 miliar dolar AS per bulan, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (QE).

Saham AS juga bergerak lebih tinggi, dengan Dow Jones Industrial Average meningkat 0,68 persen menjadi berdiri di 15.492,26 poin dalam perdagangan sore.

Indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 0,62 persen menjadi 1.679,50, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik 0,46 persen menjadi 3.5018,08.

Dalam perdagangan valuta asing, sterling merosot menjadi 1,5037 dolar dari 1,5154 dolar di New York pada Selasa. Euro diperdagangkan pada 85,54 pence, naik dari 85,16 pence.

Di tempat lain, mata uang tunggal Eropa merosot menjadi 1,2864 dolar dari 1,2906 dolar pada Selasa.

Dolar semula merosot terhadap euro, tetapi kemudian pulih setelah kesaksian Bernanke "menolak untuk mengesampingkan kemungkinan mengurangi pembelian aset tahun ini jika pasar tenaga kerja membaik," kata Hewson.

Di London Bullion Market, harga emas naik menjadi 1.408,50 dolar AS per ounce dari 1.360,75 dolar pada akhir Selasa.

Sementara franc Swiss merosot ke tingkat terendah dua tahun pada 1,2624 franc terhadap euro, menyusul komentar kepala bank sentral Swiss menolak untuk mengecualikan menetapkan suku bunga negatif guna menumpulkan daya tarik Swiss sebagai "safe haven" untuk memarkir uang tunai.

Hampir dua tahun yang lalu bank sentral Swiss, Swiss National Bank, memberlakukan plafon 1,20 franc terhadap euro untuk mencegah nilai mata uang naik ke ketinggian yang akan sangat merusak ekspor negara Alpine itu.

Sementara itu Dana Moneter Internasional (IMF) pada Rabu mendesak pemerintah Inggris mengadopsi rencana yang "jelas" untuk menjual sahamnya di Royal Bank of Scotland (RBS) dan Lloyds Banking Group (LBG) yang diselamatkan negara, tetapi memperingatkan bahwa hal itu mungkin perlu menyuntikkan lebih banyak modal.

Saham RBS naik 2,2 persen pada 349,6 pence dan LBG tumbuh 2,3 persen menjadi 62,96 pence.

Pasar saham Asia ditutup bervariasi pada Rabu, dengan Tokyo ditutup di tingkat tertinggi dalam lima tahun berkat yen yang lemah, serta Sydney dan Shanghai lebih rendah menyusul kinerja yang kuat di Wall Street.

(A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013