Ke-24 pasang sapi itu merupakan pasangan sapi pemenang dari empat kabupaten di Pulau Madura, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Kabupaten Bangkalan.
"Festival karapan sapi yang merupakan kegiatan tahunan ini, sebagai upaya untuk melestarikan khazanah budaya Madura di samping untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di Pulau Garam ini," kata Kepala Bakorwil IV Pamekasan Sufi Agustini di sela-sela acara itu.
Baca juga: Karapan sapi perebutkan Piala Panglima TNI digelar di Bangkalan
Masing-masing kabupaten mengirim enam pasang sapi kerap yang terdiri atas golongan menang sebanyak tiga pasang dan golongan kalah tiga pasang.
Pada event ini, pasangan sapi kerap yang diberi nama Gagak Rimang milik Haji Tohir asal Kabupaten Bangkalan berhasil menjadi pemenang untuk golongan menang, sedangkan golongan kalah diraih pasangan sapi yang diberi nama Pisang Emas milik H Farid asal Kabupaten Sampang.
Ajang ini sempat diwarnai protes, akan tetapi berkat kesigapan petugas, kegiatan bisa dilanjutkan hingga panitia menentukan pemenang lomba.
Baca juga: Karapan Sapi Piala Presiden akan digelar di Stadion Moh Noer
Sementara itu, Penjabat (PJ) Bupati Bangkalan Arief M Edie berharap, kegiatan karapan sapi itu tidak hanya untuk melestarikan budaya, akan tetapi juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Madura khususnya ke Bangkalan.
"Agar Pendapatan asli daerah kita juga bisa meningkat, karena Bangkalan adalah pintu masuk ke Madura," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut menyukseskan ajang bergengsi di Pulau Madura tersebut.
"Semoga tahun depan gelaran semacam ini lebih baik lagi, sehingga karapan sapi juga bisa menjadi ajang promosi berbagai jenis potensi ekonomi masyarakat yang ada di Pulau Madura ini," katanya.
Baca juga: Gubernur Gorontalo sebut karapan sapi dan kuda atraksi pariwisata
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023