Sejak 2008, kami telah menarik 32.663 pekerja anak dari tempat kerja untuk kembali ke sekolah, tahun ini akan kita tarik 11.000 anak dan tahun depan 14.000 anak,"
Surabaya (ANTARA News) - Menakertrans Muhaimin Iskandar menargetkan Indonesia akan bebas dari pekerja anak pada 2020 melalui program pengurangan pekerja anak untuk mendukung program keluarga harapan (PPA-PKH).

"Sejak 2008, kami telah menarik 32.663 pekerja anak dari tempat kerja untuk kembali ke sekolah, tahun ini akan kita tarik 11.000 anak dan tahun depan 14.000 anak," katanya setelah menyerahkan bantuan paket sekolah untuk 2.280 pekerja anak se-Jatim di Surabaya, Kamis.

Didampingi Kepala Disnakertransduk Jatim Hari Sugiri, dia menjelaskan bahwa sekolah adalah hak anak. Oleh karena itu, jutaan anak yang berada di jalanan, rumah tangga miskin, putus sekolah, dan sebagainya harus ditolong untuk kembali ke sekolah.

"Untuk itu, kami bersinergi dengan pemerintah daerah, swasta, dan pihak lain guna menarik pekerja anak untuk kembali ke sekolah sehingga mereka akan terlindungi dari diskriminasi dan terlindungi dari eksploitasi," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya bertekad menjadikan program itu sebagai Gerakan Nasional Penarikan Pekerja Anak karena anak-anak merupakan investasi masa depan.

Hal itu dibenarkan pekerja anak dari Tuban yang menjadi peserta program PPA-PKH 2011, Sobirin. "Sejak ikut program ini, saya menjadi memiliki semangat untuk sekolah, bahkan saya sekarang menempati peringkat kedua di kelas," katanya.

Baginya, sekolah itu lebih penting daripada kerja karena anak-anak sebaya dirinya itu masih memiliki masa depan yang panjang, tentu masa depan itu perlu dipersiapkan sejak sekarang.

Menurut Kepala Disnakertransduk Jatim Hari Sugiri, PPA-PKH memberi pendampingan selama satu bulan sebelum peserta program itu benar-benar kembali ke sekolah.

"Oleh karena itu, Pak Menteri menyerahkan bantuan paket sekolah berisi alat-alat tulis dan buku serta keperluan sekolah lainnya untuk menyiapkan pekerja anak di Jatim kembali ke sekolah pada tahun ajaran 2013-2014," katanya.

Di Jatim tercatat 2.280 pekerja anak yang mengikuti PPA-PKH 2013 yang berasal dari 17 kabupaten/kota yakni Sampang, Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Ngawi, Bojonegoro, Ponorogo, Lamongan, Jombang, dan Tuban.

"Kendala program ini adalah orang tua karena mereka mempekerjakan untuk menyambung hidup, karena itu kami akan melajukan evaluasi dan kemungkinan program itu berlanjut," katanya. 

(E011/D007)

Pewarta: Edy M. Ya`kub
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013