Saya menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan internasional Indonesia yang ditunjukkan oleh Presiden Yudhoyono dalam panel tingkat tinggi PBB mengenai Agenda Pembangunan pasca-2015,"
Stockholm (ANTARA News) - Perdana Menteri Swedia Fredrik Reinfeldt mengapresiasi kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada panel tingkat tinggi PBB mengenai Agenda Pembangunan pasca-2015.

"Saya menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan internasional Indonesia yang ditunjukkan oleh Presiden Yudhoyono dalam panel tingkat tinggi PBB mengenai Agenda Pembangunan pasca-2015," kata Perdana Menteri Swedia Fredrik Reinfeldt dalam konferensi pers bersama di kantor perdana menteri Swedia, Rosenbad, Stockholm, Selasa siang waktu setempat.

Ia juga menyebutkan kontribusi Swedia dalam panel itu melalui perwakilannya yaitu Menteri Kerjasama Pembangunan Internasional Gunilla Carlsson.

Pada kesempatan itu PM Swedia juga mengapresiasi keputusan Presiden Yudhoyono untuk segera melakukan kunjungan balasan ke Swedia setelah tahun lalu Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan PM Reinfeldt berkunjung ke Indonesia mengingat Presiden pertama Indonesia yang melakukan lawatan ke Swedia adalah Presiden Soekarno pada 3--5 Mei 1959.

Seusai melakukan kunjungan kenegaraan ke Swedia, Presiden Yudhoyono akan melanjutkan perjalanannya ke Amerika Serikat untuk menghadiri pertemuan kelima Panel Tingkat Tinggi Agenda Pembangunan Pasca2015 dan menyampaikan laporan akhir Panel ke Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

"Mohon doakan agar pembahasan akhir berjalan lancar dan hasilnya membawa manfaat untuk kita semua," kata Presiden Yudhoyono di akun jejaring sosial Twitternya, @SBYudhoyono, sebelum bertolak ke Swedia terkait pertemuan di New York itu.

Presiden Yudhoyono bersama dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf telah diminta oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki moon untuk memimpin panel tingkat tinggi PBB yang membahas agenda pembangunan pasca2015.

"Pertemuan High Level Panel di New York masih akan membahas untuk terakhir kalinya substansi laporan, termasuk judul akhir Laporan Panel," kata Presiden.

Pertemuan kelima panel tingkat tinggi Agenda Pembangunan Pasca2015 itu merupakan pertemuan terakhir setelah 4 pertemuan sebelumnya, masing-masing di New York, Amerika Serikat (September 2012), London, Inggris (November 2012), Monrovia, Liberia (Februari 2013), dan Bali, Indonesia (Maret 2013).

Pertemuan ke-5 Panel Tingkat Tinggi itu, akan dipimpin oleh Presiden Yudhoyono dan akan membahas Laporan Akhir Panel serta pengesahan Laporan tersebut.

Selanjutnya, Presiden Yudhoyono atas nama Ketua Bersama dan Anggota Panel akan menyerahkan Laporan tersebut kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon.

Presiden juga akan menghadiri sidang Majelis Umum PBB untuk menyampaikan briefing terkait Laporan tersebut kepada Presiden Majelis Umum PBB dan para anggota PBB.

"Pertemuan terakhir Panel di New York yang akan dipimpin oleh Presiden menjadi kulminasi dari proses panjang penyusunan Laporan Panel terkait visi agenda pembangunan pasca-2015," kata Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah.

Penyampaian Laporan tersebut ke Sekjen PBB menandai berakhirnya tugas dan mandat Panel Tingkat Tinggi yang ditunjuk Sekjen PBB.

"Sebagaimana halnya MDGs, agenda pembangunan pasca 2015 yang digariskan dalam Laporan Panel tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan negara-negara dalam menetapkan prioritas pembangunannya untuk jangka waktu 15 -- 20 kedepan setelah 2015," ujarnya.

(G003/N002)

Pewarta: GNC Aryani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013