Pada tahap awal obat pil KB diproduksi untuk keperluan BKKBN, selanjutnya akan dijual secara langsung dan bahkan untuk mengisi pasar ekspor,"
Jakarta (ANTARA News) - PT Indofarma (Persero) akan memproduksi secara massal pil kontrasepsi keluarga berencana (KB) bagi kalangan pria, mulai tahun 2014.

"Pada tahap awal obat pil KB diproduksi untuk keperluan BKKBN, selanjutnya akan dijual secara langsung dan bahkan untuk mengisi pasar ekspor," kata Direktur Utama Indofarma Elfiano Rizaldi, usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengembangan Hasil-hasil Riset Universitas Airlangga dengan Kementerian BUMN di Jakarta, Selasa.

Rapat yang diikuti tujuh profesor dan para peneliti Unair tersebut diikuti Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Menurut Elfiano, untuk memproduksi pil KB pria tersebut pihaknya bekerja sama dengan Unair.

Pil KB pria ini merupakan hasil riset peneliti Unair Prof Bambang Prajogo, yang sekaligus menjadi pemegang lisensi produksinya.

Adapun bahan dasar obat kontrasepsi tersebut dibuat dari ekstrak daun gendarusa atau dalam bahasa latin "justicia gendarussa burm", yang merupakan tanaman perdu asal Australia.

Ia menjelaskan masih menghitung skala bisnis dari produksi pil KB pria tersebut terutama terkait investasi pengembangan tanaman gendarussa.

"Obat ini akan kami masukkan dalam kategori pengembangan obat herbal Indofarma," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya siap mengembangkan tanaman gendarussa yang berlokasi di wilayah Cibitung.

Sementara itu, Bambang Prajogo penemu obat pil KB pria tersebut mengatakan, obat pil KB tersebut sudah melalui uji klinis berkali-kali sehingga sudah siap diproduksi.

Pada kesempatan itu, dosen Unair ini pun menjelaskan bahwa selain sebagai kontrasepsi, obat pil KB ini juga dapat meningkatkan libido pria.

Sesungguhnya ia menjelaskan, bahwa obat hasil temuannya sudah dilirik perusahaan yang merupakan patungan dari negara China dan Amerika Serikat.

Perusahaan farmasi tersebut, tambahnya, bahkan sudah menyiapkan dana sekitar 5 miliar dolar AS untuk mendapatkan hak paten dan mengembangkannya di Amerika Serikat.

"Mereka menyatakan siap investasi berapapun nilainya, namun kami tetap ingin bermitra dengan BUMN Farmasi untuk memproduksi secara massal," ujar Bambang.

Selain pil KB, Indofarma juga akan memproduksi beberapa alat kesehatan hasil penelitian Unair, seperti alat uji keamanan pangan, alat uji kandungan allupurinol pada urin, dan alat uji kandungan logam berat pada obat herbal.
(R017/M026)

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013