Medan, (ANTARA News) - Kondisi hutan mangrove (bakau) di Sumatera Utara sangat memprihatinkan karena jumlah hutan yang rusak lebih luas ketimbang kawasan yang baik, kata pengamat lingkungan. Pengamat lingkungan dari Universitas Sumatera Utara (USU), Ir. Jaya Arjuna M.Sc, di Medan, Selasa (11/7) mengatakan, kerusakan hutan bakau di Sumut diperkirakan lebih dari 50 ribu hektare. Total hutan bakau daerah itu sedikitnya seluas 70 ribu hektare dan tersebar di tujuh kabupaten antara lain Deli Serdang dan Nias. Kerusakan hutan bakau yang sebagian besar akibat pembukaan lahan tambak udang, katanya, merupakan kesalahan pengusaha dan termasuk pemerintah provinsi dan daerah di Sumut. Kerusakan hutan bakau itu terjadi karena pengusaha `lari" dari tanggunjawab pemeliharaan dan pemulihan kawasan lingkungan tempat usahanya dan tidak adanya kontrol dari pejabat terkait di Pemprov Sumut dan masing-masing kabupaten/kota, kata Arjuna. Dia menegaskan, kerusakan hutan itu tidak akan terjadi apabila pemerintah melakukan fungsi kontrolnya dengan baik dan termasuk mengalokasikan kembali dana yang diperoleh dari penebangan hutan bakau maupun berbagai retribusi dari usaha tambak udang itu untuk rehabilitasi hutan mangrove tersebut. Lulusan S2 dari Universitas Putera Malaysia itu mengatakan, akibat kerusakan hutan bakau, daerah Sumut rawan dengan ancaman banjir. Pemulihan hutan mangrove harus dilakukan untuk menghidari terjadinya abrasi yang mengakibatkan banjir dan termasuk kepunahan satwa, kata dosen di Fakultas Teknk USU itu. Menurut data Pemrov Sumut, panjang Pantai Timur yang mengalami abrasi sedikitnya 137 kilometer yang meliputi Langkat, Serdang Bedagai, Deli Serdang dan Asahan, sementara di Pantai Barat, Nias dan Mandailing Natal 45 kilometer. Hutan mangrove yang mengalami rusak parah terjadi di kawasan Kabupaten Langkat, dimana dari sekitar 30 ribu hektare hutan bakau yang mengalami kerusakan mencapai 18 ribu hektare lebih. Kerusakan disusul di Kabupaten Asahan yang kerusakan hutan bakaunya mencapai hampir 12 ribu hektare dari total kawasan mangrove di daerah itu seluas 14 ribu hektare.(*)

Copyright © ANTARA 2006