Tel Aviv (ANTARA News) - Sekitar 100 orang berdemonstrasi di luar kedutaan Turki di Tel Aviv pada Minggu untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Erdogan mundur", "Demokrasi untuk Turki", teriak para pengunjuk rasa itu seperti dilaporkan AFP. Banyak di antara mereka warga Israel asal Turki.

Sebelumnya, pada Sabtu malam, sebanyak 5.000 pemrotes menyerang kantor Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul dengan menggunakan batu, sehingga tujuh polisi cedera.

Pada Sabtu pagi, lebih dari 50.000 pengunjuk-rasa berkumpul di Bundara Taksim, saat protes lima-hari guna menentang penghancuran taman itu berubah menjadi gerakan anti-Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan.

Demonstrasi di seluruh Turki meletus setelah polisi membubarkan aksi-duduk damai pada Jumat (31/5) guna menentang penghancuran bundaran itu.

Sebanyak 12 pemrotes cedera dan sedikitnya 63 orang ditahan selama penyerbuan oleh petugas keamanan, kata Kantor Gubernur Istanbul seperti dikutip Kantor Berita China Xinhua.

Erdogan adalah perdana menteri yang dinilai oleh banyak kalangan telah berhasil mentransformasi Turki dari negara yang rawan krisis menjadi negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tercepat di Eropa.

Dia juga merupakan politisi paling populer di Turki.

Namun lawan-lawan politiknya mengkritik Erdogan atas praktik otoritarianisme. Selain itu, banyak penduduk lokal khawatir Turki akan dipaksa oleh Barat untuk mengintervensi perang saudara di Suriah.

(H-AK)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013