Beirut (ANTARA News) - Empat awak televisi cedera akibat serangan udara Israel atas Libanon selatan hari Rabu sebagai balasan terhadap penawanan dua serdadunya oleh pejuang Hizbullah, kata polisi. Bassel Aridi, Abed Khayyat and Ziad Salwan dari stasiun televisi swasta New TV cedera sesudah helikopter Israel menembak kendaraannya di dekat kota Nabatiyeh, kata mereka. Satu koresponden stasiun televisi Hizbullah Al-Manar juga cedera akibat serangan udara sebelumnya sesudah pejuang dari kelompok Libanon itu menyergap dua serdadu Israel di tapal batas dalam serangan, yang menewaskan pula tujuh tentara negara Yahudi tersebut. Dua warga Libanon tewas dan 11 lagi cedera akibat serangan sebelumnya. Dari Yerusalem dikabarkan bahwa balatentara Israel menyatakan sedikit-dikitnya tujuh serdadunya tewas akibat serangan pejuang Hizbullah di sepanjang perbatasan utara negara Yahudi itu dengan Libanon hari Rabu. Sumber tentara menyatakan jumlah korban dapat bertambah. Dari Beirut diberitakan bahwa ketua Hizbullah, gerakan Syiah Libanon, Sheikh Hassan Nasrallah hari Rabu menyatakan akan mengembalikan dua serdadu Israel tawanannya hanya melalui perundingan tak langsung dan pertukaran tawanan. Ia juga memberi selamat kepada pejuangnya untuk penangkapan dua serdadu Israel itu pada Rabu pagi dalam serangan lintas batas Libanon selatan. "Yang kami lakukan hari ini adalah satu-satunya cara untuk membebaskan tahanan dari penjara Israel," kata Nasrallah dalam temu pers di Beirut, dengan menyatakan serangan Israel tidak akan menghasilkan pembebasan serdadu terculik itu. Ia menyatakan penyusupan Israel ke Libanon selatan digagalkan pejuang Hizbullah. "Kami tidak menginginkan peningkatan kekerasan di selatan, kami tidak ingin membawa perang ke Libanon," katanya, "Tapi, jika musuh memikirkan peningkatan kekerasan dan ingin Libanon membayarnya, maka kami siap dan mau lebih daripada yang diperkirakan musuh." Nasrallah menyatakan serangan Rabu itu tidak terkait dengan serbuan Israel ke Jalur Gaza, yang dilancarkan sesudah pejuang Palestina menangkap satu serdadu Israel. Ia mengatakan bahwa keputusan Hizbullah menawan serdadu Israel dibuat jauh hari sebelumnya. "Gerakan apa pun oleh tentara tidak akan mengembalikan tawanan itu. Satu-satunya cara ialah perundingan tak langsung dan pertukaran tahanan," demikian Nasrallah. Gerakan Syiah Libanon Hizbullah hari Rabu menyatakan pejuangnya menewaskan sedikit-dikitnya tujuh serdadu Israel dalam bentrok di Libanon selatan, yang meletus sesudah kelompok itu menawan dua tentara negara Yahudi tersebut. Jumlah korban tewas akibat tembak-menembak itu belum dapat dipastikan. Hizbullah dalam pernyataan barunya mengatakan telah menghancurkan tank Merkava Israel di Aita Chaab dan satu tank lain di dekat Chitoula. Dari Yerusalem diberitakan bahwa balatentara darat Israel hari Rabu menyeberang masuk Libanon mencari dua serdadunya, yang ditawan pejuang Hizbullah, kata media negara Yahudi itu. "Jerusalem Post" dalam lokamayanya mewartakan bahwa pasukan itu didukung jet, helikopter dan pesawat tanpa awak angkatan udara Israel, sementara kapal perang angkatan lautnya menembaki sasaran di Libanon. Menteri Pertahanan Amir Peretz memperingatkan pemerintah Libanon bahwa Israel bertanggungjawab atas nasib dua serdadunya, yang diakui Hizbullah ditawannya, demikian laporan dari beberapa kantor berita. "Pemerintah Libanon, yang membiarkan Hizbullah bergerak di wilayah kedaulatannya, harus bertanggungjawab atas akibat dan hasilnya," kata Peretz dalam pernyataan, yang dilansir lokamaya kementerian luar negeri.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006