Samarinda (ANTARA News) - Rusaknya fasilitas dan aset sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Yogyakarta akibat gempa tektonik, diperkirakan memerlukan dana sekitar Rp300 miliar untuk memulihkannya. Anggota Komisi A DPRD Yogjakarta Takdir Ali Mukti di Samarinda, Kamis, mengatakan, meski membutuhkan dana besar, pemulihan itu mutlak dilakukan karena selama ini UMKM menjadi salah satu motor penggerak perekonomian di daerah itu. "Memulihkan UMKM Yogjakarta, setidaknya membutuhkan dana recovery hingga Rp300 miliar," katanya. Dia menyebutkan bahwa dana Rp300 miliar itu diperlukan untuk menyuntik permodalan kepada sektor UMKM yang kolaps akibat musibah bencana alam gempa. Setidaknya 2.500 pelaku UMKM yang harus kehilangan usaha akibat terpaan bencana dan membutuhkan bantuan modal untuk kembali bangkit. Apabila setiap UMKM mampu menampung tenaga kerja rata-rata 15 orang, dengan suntikan modal dan bergairahnya UMKM di Yogjakarta, maka sekitar 37.500 tenaga kerja dapat beraktifitas kembali. Salah satu bantuan yang diharapkan adalah dana kredit dari BPD Kaltim, jika 2.500 UMKM itu kembali bergairah, maka roda perekonomian dipastikan kembali berjalan. Dirut BPD Kaltim, H. Aminuddin menyebutkan sangat mungkin BPD Kaltim memberikan bantuan modal untuk sektor UMKM di Yogjakarta. Namun, penyalurannya tetap melalui BPD DIY yang akan menjamin dan menerus pinjamkan ke sektor UMKM di daerah itu. "Nilai kreditnya kecil-kecil, tapi kalau dikumpulkan banyak juga, sehingga kalau dinilai menguntungkan dan aman dari kemungkinan kredit macet mengapa tidak," imbuh Aminuddin.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006