Makassar (ANTARA News) - Hingga Kamis pagi, 15 korban kecelakaan balap mobil "Djarum Auto Black Dragrace Competition" di Maros, Sulsel hari Minggu lalu, masih dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Wahidin Sudirohusodo Makassar. Wartawan ANTARA di Makassar melaporkan, lima dari 15 korban itu masih menjalani perawatan intensif di ruang Unit Gawat Darurat. Mereka adalah Andi Muh.Yusuf (24), M.Yusuf (17), M.Sofyan (18), Zaenal (40) dan Safitri Nining (9). Kelima korban tersebut rata-rata mengalami patah tulang di bagian kakinya, namun telah melewati masa kritis. Zaenal (40) patah kedua kakinya akibat ditabrak mobil Fiat yang dikemudikan Ruslan. Saat itu ia berdiri di sebelah kanan lintasan, dan tiba-tiba mobil yang dikemudian Ruslan meluncur arah dirinya. Ia sudah mencoba berlari menyelamatkan diri, namun mobil itu tetap menghantamnya sehingga ia terlempar sejauh sekitar 25 meter. Zaenal yang berprofesi sebagai tukang batu itu hanya bisa menangis dan berharap agar dirinya lekas sembuh. Kini ia tidak bisa bekerja untuk menafkai isteri enam anaknya yang masih sekolah. Ia mengaku sudah mendapat santunan dari Pemkab maros sebesar Rp1 juta namun itu tidak cukup untuk biaya pengobatan di rumah sakit. Sedangkan Sarifah Nining (9), bocah yang masih duduk di bangku kelas tiga SD Negeri 3 Maros ini mengaku tidak tahu apa yang menimpanya. Ibunya, Aidah (39) mengatakan, saat itu Sarifah bersama kakanya Sufriadi (14) sedang berada di sebelah kanan dan tiba-tiba sebuah mobil yang sedang balapan itu terbang dan melabrak mereka. Kedua kakak-adik ini terlempar sejauh 25 meter, namun Sufriadi hanya luka ringan sedang Sarifah terjepit di sela-sela pagar SMP Negeri Satu Maros dan mengalami patah tulang kaki. Sementara itu, Muh. Nuri Pratama (12) yang dirawat di ruang perawatan Lontara II RS Wahidin, hingga kini masih sering teriak-teriak histeris akibat trauma atas peristiwa tersebut. Tersangka Dilarikan ke RS Sementara itu, Gilang Marevan alias Ivan, salah seorang pembalap yang menjadi tersangka dalam kasus ini dan ditahan di Polwiltabes Makassar, Rabu tengah malam, dilarikan ke RS Bhayangkara karena sakit. Menurut salah seorang keluarga putera Pangdam XVII/Trikora George Toisutta itu, Ivan mengeluh sakit di bagian dada dan suhu badannya naik. Polwiltabes Makassar hingga kini baru menetapkan dua tersangka yakni Ruslan dan Ivan -- keduanya pembalap -- dan mereka telah ditahan di Polwiltabes, namun diperkirakan tersangka akan segera bertambah. Penyidik saat ini masih terus meminta keterangan dari panitia penyelenggara yang kemungkina juga menjadi tersangka. Dari Mabes Polri, Rabu, Wakil Kadiv Humas Irjen Pol. Anton Bachrul Alam mengatakan bahwa panitia penyelenggara harus bertanggungjawab dalam kasus yang telah menewaskan tujuh penonton dan seorang anggota Polri yang sedang bertugas melakukan pengamanan itu.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006