Kami terus melakukan inovasi, menciptakan dan mengembangkan wisata alam seperti kawasan karts, pantai dan embung supaya menjadi daya tarik wisata,"
Gunung Kidul (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengembangkan objek wisata buatan dengan membangun embung seperti Embung Nglanggeran untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.

Kepala Badan Perencanaan Pembangun Daerah (Bappeda) Gunung Kidul Syarief Armunanto di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan sektor pariwisata merupakan penggerak ekonomi masyarakat di Gunung Kidul.

Embung merupakan bangunan konservasi air berbentuk kolam/cekungan untuk menampung air dari hujan, parit atau sungai kecil, mata air serta sumber air lainnya untuk mendukung usaha pertanian tanaman pangan (hortikultura), perkebunan dan peternakan.

"Kami terus melakukan inovasi, menciptakan dan mengembangkan wisata alam seperti kawasan karts, pantai dan embung supaya menjadi daya tarik wisata," kata Syarief.

Ia mengatakan objek wisata embung di Nglanggeran memiliki daya tarik sendiri bagi pengunjung. Wisata embung sangat potensial dikembangkan di daerah-daerah yang tinggi dan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan air bagi pertanian.

"Kami sedang membuat rencana detil pengembangan wisata embung. Dalam waktu dekat ini, kami akan membangun infrastruktur jalan menuju objek wisata embung Nglanggeran. Diharapkan dengan infrastruktur yang memadai, Embung Nglanggeran semakin diminati wisatawan," kata dia.

Saat ini, kata Syarief, objek wisata yang menjadi andalan Gunung Kidul adalah Pantai Baron, Krakal, Pulang Syawal atau Indrayanti. Sementara desa wisata andalan yaitu Gua Pindul, Sri Getuk, Kalisuci, dan Gunung Api Purba Nglanggeran.

Marketing Pokdarwis Sentra Pemuda Taruna Purba Mandiri, Aris Budiyono mengatakan sejak Embung Nglanggeran diresmikan Gubernur DIY Sri Sultan HB X pada 19 Februairi 2013, jumlah wisatawan mengalami peningkatan hingga 30 persen.

"Sebelum ada embung, yang naik ke gunung hanya sekitar 70 wisatawan setiap harinya, sekarang bisa mencapai 100 wisatawan per hari," kata Arif.

Menurutnya, peningkatan tersebut karena lokasi Gunung Api Purba Nglanggeran yang berdekatan dengan Embung Nglanggeran.

"Lokasi Gunung Api Purba dan Embung Nglanggeran berdekatan. Jadi misalnya kita naik ke embung, maka keindahan Gunung Api Purba terlihat secara jelas sehingga wisatawan tertarik dan akhirnya naik gunung itu," kata dia.

Ketua pengelola kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran Sugeng Handoko mengatakan wisata embung berada di area "Taman Buah" di atas Sultan Ground (tanah milik keluarga keraton) seluas 20 hektare. Di area ini ditanami berbagai jenis buah, seperti durian, kelengkeng dan rambutan. Untuk mencukupi kebutuhan air, maka dibangunlah embung.

"Dalam perkembangannya, embung ini menjadi daya tarik wisata. Pemandangan yang indah dan udara yang sejuk membuat wisatawan betah menikmati embung dan keindahan serta kemolekan Gunung Api Nglanggeran," kata dia.

(KR-STR/A039)

Pewarta: Sutarmi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013