Setelah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi-saksi, didapati dua tersangka masing-masing LE dan B,"
Pekanbaru (ANTARA News) - Tim dari Markas Besar Polri menetapkan dua orang tersangka pada kasus perjudian yang merupakan hasil penggerebekan, Kamis dini hari.

"Setelah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi-saksi, didapati dua tersangka masing-masing LE dan B," kata Kanit I Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Susilowandi kepada wartawan di Pekanbaru.

Sebelumnya pada Kamis (6/6) dini hari, Tim Mabes Polri menggerebek lokasi hiburan malam `berbau` maksiat di XP Club yang berada di Jalan Sudirman, Pekanbaru.

Pada waktu bersamaan, aparat juga menggerebek satu unit rumah toko (ruko) di Jalan Nangka, Pekanbaru, yang dijadikan sebagai `arena` perjudian.

Dari dua lokasi ini, petugas mengamankan sejumlah barang bukti berupa ratusan mesin judi ketangkasan dan lainnya.

Aparat juga mengamankan puluhan karyawan dan tamu dari dua lokasi tersebut untuk dimintai keterangannya.

"Setelah diperiksa intensif, ada dua orang yang kami tetapkan sebagai tersangkanya. LE dan B merupakan pihak pengawas atau pengelola lapangan di dua tempat tersebut," katanya.

Dua lokasi ini diindikasi dimiliki oleh satu orang, namun diakui polisi, hal itu masih dalam penyelidikan dan pengembangan.

"Kami akan mengarah ke sana, namun tergantung hasil penyidikan dan pengembangan kasus," katanya.

XP Club merupakan tempat hiburan malam terbesar di Kota Pekanbaru yang menyediakan hiburan musik serta para penari striptis dan ruang-ruang berkaraoke yang super mewah.

Lokasi ini disebut-sebut sebagai tempat peredaran narkoba setelah aparat Kepolisian Resort Kota Pekanbaru berhasil menangkap Ag (43) seorang pengedar sabu-sabu dan pil ekstasi akhir Mei 2013.

Organisasi Front Pembela Islam (FPI) Wilayah Provinsi Riau mengapresiasi keberhasilan aparat kepolisian tersebut.

"Terhadap aparat kepolisian kami memberikan apresiasi yang besar karena melakukan pengamanan di malam yang seharusnya tidak patut ada maksiat," kata Ketua FPI Riau, Zulhusni Domo.

Kedepannya, kata dia, FPI mendesak agar pemerintan daerah lebih ketat lagi mengawasi sejumlah tempat hiburan malam agar tidak menyediakan fasilitas maksiat dan perjudian.

(KR-FZR/E001)

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013