Saya harap penonton nanti memakai jersey utama timnas,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PSSI Djohar Arifin menyatakan kecewa saat mengetahui tim nasional Indonesia tidak menggunakan kostum utama merah hijau untuk menghadapi Timnas Belanda pada pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Jumat.

"Kita kecewa. Tetapi pertandingan ini harus berjalan," kata Djohar usai menonton latihan Timnas Indonesia di Stadion Utama GBK, Kamis malam.

Menurut dia, seharusnya Match Comissioner (pengawas pertandingan) yang berwenang sebagai pengambil keputusan melibatkan tim manajemen dan tim pelatih timnas Indonesia. Namun ternyata hanya ada perwakilan dari AFC, promotor pertandingan (ninesport) dan perwakilan timnas Belanda yang diundang.

"Semua kecewa. Mestinya tim manajemen dan tim pelatih juga dihadirkan. Wasit pertandingan juga harusnya diundang," katanya.

Djohar berharap bagi penonton yang akan menyaksikan pertandingan secara kompak menggunakan kostum timnas. "Saya harap penonton nanti memakai jersey utama timnas," katanya.

Menurut dia, ini adalah bagian sejarah bahwa tim Indonesia dapat bermain melawan tim kelas dunia, "De Oranje".

"Ini pengalaman luar biasa. Ini sejarah bahwa mereka bisa bermain melawan tim kelas dunia," ujarnya.

Oleh sebab itu, Djohar berharap tim dapat menampilkan kemampuan terbaiknya saat menghadapi "runner up" Piala Dunia 2010 tersebut.

Sementara itu, berbeda dengan Djohar, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo tidak terlalu mempermasalahkan hal itu.

"Ini masalah tekhnis saja, yang paling penting adalah harapan dan dukungan dari masyarakat Indonesia," kata Roy yang juga turut menyaksikan latihan timnas.

Timnas Indonesia tidak akan memakai kostum (jersey) utama merah hijau saat menghadapi Timnas Belanda, karena permintaan dari pihak Belanda yang akan mengenakan kostum utamanya berwarna oranye, dan dinilai hampir mirip warnanya dengan kostum timnas Indonesia.

Padahal idealnya tuan rumah memiliki keputusan mutlak untuk menentukan kostum yang akan dikenakan dalam pertandingan nanti.

(M047/M008)

Pewarta: Monalisa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013