Untuk meningkatkan jumlah peserta program KB dari kaum pria ini sulit dijangkau. Karena evaluasi kelahiran permanen dari proses sterilisasi kaum laki-laki, sangat jarang digunakan di Indonesia. Tetapi, kami akan berupaya untuk menekan pertumbuhan mel
Sukabumi (ANTARA News) - Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kota Sukabumi, Jawa Barat, mencatat 155 suami memilih program keluarga berencana melalui vasektomi atau metode operasi pria.

"Untuk tahun ini ada empat pria yang mengambil program KB melalui vasektomi, tetapi sebelum melakukan operasi tersebut kami akan bertanya dahulu kepada pasangan suami istri ini apakah tekadnya tersebut sudah bulat atau masih bingung. Karena program KB seperti ini yakni pengikatan dan pemotongan saluran benih pada laki-laki," kata Kasubbid Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dan Komunikasi Informasi Edukasi BPMPKB Kota Sukabumi, Ade Siti Juansih, Kamis.

Menurut Ade, program KB untuk kaum laki-laki ini ada dua jenis pelayanan yakni dengan menggunakan alat kontrasepsi kondom dan MOP atau vasektomi. Bagi pria yang memilih progam KB vasektomi ini tidak bisa lagi membuahi istrinya karena saluran benihnya dipotong atau diikat.

Maka dari itu, sebelum melakukan vasektomi pihaknya selalu memberikan solusi lain dalam ber-KB seperti menggunakan kondom, kecuali pasangan tersebut sudah menentukan sikapnya untuk vasektomi baik dengan alasan tidak ingin memiliki anak lagi atau masalah umur dan lain-lain.

"Tetapi mayoritas akseptor pria saat ini lebih memilih menggunakan kondom untuk mengikuti progam KB nya, hanya sebagian kecil saja yang memilih melakukan vasektomi," tambahnya.

Di sisi lain, Ade mengatakan untuk akseptor pria saat ini jumlahnya masih rendah atau sedikit, karena mayoritas akseptor di Kota Sukabumi lebih memilih sterilisasi oleh kaum wanita atau istrinya saja yang ikut program KB dengan alasan lebih cocok

Padahal program KB bagi kaum laki-laki banyak manfaatnya seperti lebih aman dan nyaman, khususnya dalam upaya mencegah kehamilan. Selain itu, dari jumlah keseluruhan peserta program KB hingga saat ini tidak ada yang mengadukan permasalahan atau keluhan apapun.

"Untuk meningkatkan jumlah peserta program KB dari kaum pria ini sulit dijangkau. Karena evaluasi kelahiran permanen dari proses sterilisasi kaum laki-laki, sangat jarang digunakan di Indonesia. Tetapi, kami akan berupaya untuk menekan pertumbuhan melalui program KB untuk pria," kata Ade.

Dari data BPMPKB Kota Sukabumi, jumlah akseptor atau peserta KB saat ini mencapai 52.700 kepala keluarga atau KK dari 75.775 KK.

(KR-ADR/Z002)

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013